Lonjakan stok minyak mentah dan produk minyak Amerika Serikat (AS) serta penolakan pemangkasan produksi oleh Arab Saudi membatasi reli harga minyak pada Kamis waktu New York (Jumat pagi WIB).
Setelah melonjak empat persen lebih menjadi hampir 32 dolar AS per barel, patokan Amerika Serikat, minyak mentahWest Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, berakhir dengan hanya bertambah 11 sen menjadi 30,77 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk penyerahan April dengan tenang menambah keuntungan tujuh persen pada Rabu, tetapi kemudian berbalik arah menjadi ditutup turun 22 sen menjadi menetap pada 34,28 dolar AS per barel di perdagangan London.
Laporan Departemen Energi Amerika Serikat tentang peningkatan 2,1 juta barel di persediaan komersial Amerika Serikat bersama dengan peningkatan yang cukup besar dalam bensin dan produk-produk sulingan lainnya memperpendek pemulihan di pasar minyak yang dimulai pekan lalu.
Pasokan minyak mentah Amerika Serikat pekan lalu bertambah 2,1 juta barel menjadi 504,1 juta barel, 78,5 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya, menurut laporan mingguan dari DoE.
Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak Amerika Serikat, naik 30.000 barel menjadi 64,73 juta barel.
Sementara produksi minyak mentah Amerika Serikat dilaporkan turun 51.000 barel menjadi 9,135 juta barel per hari pekan lalu.
Tanda peningkatan surplus di pasar itu diikuti oleh pernyataan menteri luar negeri Arab Saudi yang dengan tegas menolak setiap pengurangan produksi minyak mentah di negaranya meski ada perjanjian tentatif dengan Rusia dan produsen lainnya untuk membekukan produksi pada tingkat Januari.
“Kalau produsen lain ingin membatasi atau menyetujui pembekuan dalam hal produksi tambahan yang mungkin berdampak pada pasar, tetapi Arab Saudi tidak siap untuk memangkas produksi,” kata Adel al-Jubeir mengatakan kepada kantor berita AFP dalam sebuah wawancara eksklusif.
Departemen Energi Amerika Serikat juga memperingatkan tekanan jangka menengah lebih besar pada pasar dari produsen-produsen Teluk Meksiko, yang katanya akan terus meningkatkan produksi selama dua tahun ke depan meskipun harga lemah.
Dikatakan rata-rata produksi dari bagian Amerika Serikat di Teluk akan mencapai 1,63 juta barel per hari tahun ini dan naik menjadi 1,91 juta barel per hari hingga akhir 2017.
Tetapi juga dikatakan bahwa harga rendah telah memaksa pengurangan dalam eksplorasi dan pengembangan, sehingga beberapa proyek dalam tahap yang relatif awal tidak mungkin dilanjutkan.
Bob Yawger dari Mizuho Securities mengatakan kendati demikian pasar menunjukkan beberapa dukungan, karena pertemuan antara produsen OPEC dan Rusia tentang menjaga produksi di bawah kendali untuk memperkuat pasar.
“Itu cenderung mendukung pasar di sini dan mempertahankannya dari penurunan lebih lanjut,” katanya seperti dilansir AFP. ANTARA