Inforakyat, Tanjungpinang- Ratusan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang antusias menghadiri rapat rekonsiliasi yang akan melahirkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMRAH. Pasalnya hingga saat ini BEM UMRAH tidak pernah terbentuk.
Mahasiswa yang hadir dalam rapat rekonsiliasi tersebut berasal dari berbagai Fakultas yang ada di UMRAH yakni, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Teknik (FT). Hadir juga para pengurus BEM maupun di luar pengurus BEM.
Sami Fawiki salah satu perwakilan mahasiswa FKIP yang memipin rapat mengatakan, forum ini untuk menyamakan persepsi terhadap lahirnya BEM UMRAH. “Ada lima orang yang menjadi pimpinan rapat sementara ini. Masing-masing pimpinan rapat diambil berdasarkan porsi fakultas,” ujarnya. Rabu (25/5).
Ada beberapa poin yang diputuskan dalam forum kali ini. Yakni rekonsiliasi akan digelar secara terbuka di Auditorium UMRAH Dompak untuk melahirkan BEM ataupun Presiden Mahasiswa pada Jumat (27/5) pukul 13.30 WIB. “Pada intinya, forum ini menyepakati akan ada pertemuan rekonsiliasi di kampus Dompak. Agendanya, memusyawarahkan proses lahirnya Presiden Mahasiswa,” jelasnya.
Untuk itu ia sangat mengharapkan, para mahasiswa UMRAH datang dalam rapat rekonsiliasi nanti. Ada beberapa poin yang akan dibahas secara terbuka. Supaya, BEM UMRAH bisa dibentuk beserta presiden mahasiswanya. “Yang terpenting, prosesnya dilaksanakan secara terbuka, penuh dengan kekeluargaan,” bebernya.
Keputusan yang diambil tentunya harus berdasarkan keputusan forum yang diambil berdasarkan keputusan bersama. Melalui forum ini, para mahasiswa UMRAH dapat menyampaikan pendapat. Pendapat-pendapat ini disatukan agar tidak terjadi perbedaan seperti selama ini terjadi. “Kita satukan persepsi,” tegasnya.
Sementara itu, mahasiwa FISIP UMRAH Suaib Taloko mengatakan, sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh rekan-rekannya sesama mahasiswa. Pasalnya selama UMRAH berdiri, BEM selalu gagal dibentuk. “Saya meyakini rekonsiliasi yang dilakukan oleh keluarga besar UMRAH ini akan terwujud,” ujarnya.
Menurut Suaib, yang terjadi selama ini adalah perbedaan pandangan dari beberapa teman-temannya dalam melahirkan BEM UMRAH. Sehingga, proses pembentukannya dinilai tidak transparan dan hanya dihadiri segelintir orang saja. “Kalau forum ini dibuat secara kekeluargaan dan terbuka tanpa membatasi mahasiswa untuk menyumbangkan gagasannya, maka BEM UMRAH akan lahir,” tegasnya.
Suaib yang juga mantan juru bicara penggulingan Rektor sebelumnya yakni Prof. Maswardi ini menegaskan, untuk mewujudkan mimpi mahasiswa tersebut diperlukan dukungan semua pihak termasuk pengambil kebijakan di UMRAH.
“Semangat kawan-kawan tentunya harus didukung oleh semua pihak, mengingat selama ini upaya pembentukan BEM UMRAH, sudah 3 kali selalu gagal, dan pembentukan itu pula sudah menghabiskan puluhan juta rupiah. Kali ini, semangat kawan-kawan adalah melakukan rekonsiliasi, untuk menyatukan perbedaan yang selama ini terjadi. Jadi tentu sangat diharapkan semua pihak harus memberikan gagasan, bukan lagi menghancurkan, mengingat Forum itu terbuka untuk mahasiswa UMRAH,” ungkapnya.
Suaib juga mengatakan, kalau selama ini, proses pembentukan hanya dikuasai oleh segelintir orang yang memiliki ambisi untuk menguasai ‘anggaran’ organisasi kemahasiswaan di UMRAH. Sehingga semangat kerja dengan hati, memajukan dunia organisasi itu jauh dari harapan.
“Proses pimilihan rektor sudah sukses dilaksanakan dengan demokratis, meski ada sedikit dinamika. Mari kita mencintai kampus ini dengan mendorong lahirnya BEM, agar kegiatan organisasi di UMRAH dapat dilaksanakan dengan maksimal, bukan untuk kepentingan segelintir orang,” ujarnya.