Home / Aspirasi / Kadis PMD Dukcapil: Program Pengembangan TTG Sebagai Tolak Ukur Keberhasilan Pengembangan TTG di Kepri

Kadis PMD Dukcapil: Program Pengembangan TTG Sebagai Tolak Ukur Keberhasilan Pengembangan TTG di Kepri

Inforakyat, Tanjungpinang- Kepala Dinas PMD Dukcapil Kepri Sardison  menjelaskan salah satu misi Provinsi Kepulauan Riau yaitu meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) di Masyarakat. Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan lapangan dan serah terima pekerjaan yang merupakan bantuan dari Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia dihadiri Anastutik Wiryaningsih, Kasubdit TTG, Siswantoro, Kasi Pemetaan dan Pendayagunaan TTG terkait pengembangan Replikasi Inovasi Budidaya Kepiting Soka dan Asisten I Pemprov Kepri Raja Ariza di desa Penaga, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Jumat (31/1).

Terkait hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (PMD Dukcapil) Provinsi Kepulauan Riau memiliki salah satu program kerja unggulan yaitu Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna. Perkembangan TTG di Kepulauan Riau telah menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pengembangan TTG di masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan inventor TTG Kepulauan Riau yang selalu berhasil mengukir prestasi-prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional, sejak tahun 2011. Terbaru, pada tahun 2019, Provinsi Kepulauan Riau berhasil membawa pulang prestasi sebagai Juara III Nasional kategori TTG Unggulan di Provinsi Bengkulu. Keberhasil tersebut terwujud melalui TTG Sabun Limbah Sagu dengan inventor Rizka Wahyuni dari Kabupaten Lingga.

Selain itu, pada ajang Indonesia Science Expo 2019 di ICE BSD City, Serpong-Tangerang, melalui inventor Sandy Pamungkas asal Kabupaten Natuna berhasil meraih Juara Harapan I Kategori National Young Inventors Award dengan invensinya yaitu Smart Cabai.

“Beragam prestasi yang berhasil diraih tersebut, tentu saja tidak akan ada artinya jika tidak ada pengembangan dan pemanfaatan yang lebih lanjut di daerah. Prestasi yang berhasil diraih harus sejalan dan berbanding lurus dengan program pemerintah yakni pengembangan TTG,” kata Kepala Dinas PMD Dukcapil Kepri, Sardison.

Sejauh ini, beberapa pengembangan TTG yang telah dimanfaatkan di masyarakat diantaranya yakni, Tanjungpinang dengan kompresor senyap di salah satu perbengkelan, Penggunaan ECOBRICK di beberapa sekolah, Mesin Pengupas Kulit Ari Kacang Otomatis pada salah satu usaha masyarakat.

Di Batam yakni, Mesin Pengupas Kunyit pada salah satu KUBE, e-Saklar di perkantoran dan komplek perumahan di Kota Batam, Mesin Dispenser Otomatis dari Air Sumur & PDAM di perkantoran dan komplek perumahan di Kota Batam, Aquaponic Greenhouse Controller oleh Posyantek di Batam, Miniatur Mesin Panas Dingin di beberapa hotel dan rumah makan di Kota Batam, Lampu Pemanas Chafing Dish di beberapa hotel dan restoran, Jamban pesisir di hinterland.

Di Lingga yaitu, Penggunaan Sabun Limbah Sagu oleh masyarakat di Kabupaten Lingga.

Di Natuna yakni, Bagan Apung Teri oleh nelayan, Smart Cabai oleh petani.

DiKarimun, Teknologi Green Pump Pompa Air Tanpa Listrik di beberapa desa di Kab. Karimun, Pemanfaatan Daun Tanaman Pucuk Merah Sebagai Insektisida Ramah Lingkungan oleh SMA N 4 Karimun, Alat Penganyam Daun pada salah satu KUBE.

Di Anambas seperti Alat Pemipil Cengkeh oleh petani.

DiBintan ada Budidaya Kepiting Soka di beberapa desa di Kabupaten Bintan, Pompa air hidran oleh Posyantekdes Lancang Kuning, Metode Daur Ulang Sampah Organik dengan Pembudidayaan Black Soldier Fly oleh Posyantekdes Teluk Bakau.

“Pengembangan temuan-temuan TTG tersebut diperlukan kerja keras dan kerja sama, terutama oleh lembaga-lembaga yang berafilisiasi dengan TTG yaitu Posyantek. Peran Posyantek sangat vital sebagai wadah yang membawahi para inventor di daerah. Total ada 53 buah Posyantek yang tersebar di seluruh penjuru Kepulauan Riau,” ungkapnya.

“Pada pertengahan bulan Desember tahun lalu, Kabupaten Bintan telah pun membentuk Forum Posyantek se-Kabupaten Bintan, dan merupakan kabupaten perdana di Kepulauan Riau yang membentuk forum kelembagaan tersebut,” tambahnya.

Ke depan, kata Kadis PMD ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas PMD Dukcapil Provinsi Kepulauan Riau berencana untuk menjadikan salah satu/sebagian TTG sebagai pilot project untuk dikembangkan di daerah. Melalui Posyantek yang terdapat di kabupaten dan kota, TTG yang telah dikembangkan kemudian diklasifikasikan sesuai kluster pemanfaatannya.

“Misal, posyantek yang terdapat di area pertanian, harus mengembangkan TTG yang terkait dengan pertanian juga. Begitu juga dengan posyantek yang terdapat di area pesisir atau laut, harus mengembangkan TTG yang terkait dengan bidangnya juga,” ujar Sardison.

“Semoga rencana besar ini dapat segera diwujudkan dan kami mengharapkan semua lini dapat bersama-sama mendukung rencana yang strategis ini,” ungkapnya.

Selain rencana besar di atas, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas PMD Dukcapil Provinsi Kepulauan Riau akan berupaya untuk melindungi hak kekayaan intelektual inventor dengan cara memfasilitasi paten para inventor.

Sampai saat ini, sudah ada 2 TTG yang telah berhasil mendapatkan nomor registrasi paten, dan masih dalam tahap pengujian secara penuh untuk mendapatkan fully paten. 2 paten TTG tersebut yaitu paten sederhana mesin pengopek kulit ari kacang otomatis dan paten merk atas TTG Sabun Limbah Sagu dengan merk SALISA.

“Semoga, usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Dinas PMD Dukcapil Provinsi Kepulauan Riau mendapat restu dan dukungan dari semua pihak dalam rangka memajukan TTG di daerah,” tutupnya. (Red)

About Redaksi

Check Also

Gen Z dan Milenial Tanjungpinang Keren, Pilih Lis-Raja Demi Tanjungpinang Yang Lebih Baik

Inforakyat, Tanjungpinang- Ratusan Gen Z Tanjungpinang bergabung bersama Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang …