Inforakyat, Tanjungpinang (Advertorial)- Tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Tanjungpinang bersama untuk menangani persoalan banjir di kota Tanjungpinang. Kepala OPD tersebut turun ke lapangan, Kamis (6/2).
Mereka adalah Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, Kebersihan dan Pertanaman (Perkim) Kota Tanjungpinang, Djasman bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kadis PUPR Kota Tanjungpinang Zulhidayat dan Kadis DLH Kota Tanjungpinang Hendri.
Peninjauan pertama di saluran air yang berada di Depan Perumahan Galaxy, Batu 14 Tanjungpinang dan dilanjutkan ke samping Taman Batu 10 Tanjungpinang.
Saluran air di dua lokasi ini tersendat menuju hilir yaitu Seicarang karena beberapa faktor. Diantaranya, sampah-sampah bertumpuk serta drainase penghubung yang lebih kecil serta adanya kabel-kabel di kawasan tersebut.
Dari hasil peninjauan bersama itu, Djasman menuturkan, penanganan ini perlu kerja sama beberapa OPD. Pertama berupaya kawasan itu tidak bertumpuk sampah. Serta teknis pelaksanaan dan penyelesaikan jangka pendek dan panjang.
Ia menuturkan, dari pihak Perkim nantinya menyiapkan tenaga atau personel untuk membawa sampah yang terkumpul menggunakan lori ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
”Kami ada lori dan personel mengakut sampahnya. Terkait alat yang mengangkut sampah dari drainase atau saluran ini milik PUPR dan bekerjasama dengan pengembang. Serta lanjutannya, sampah-sampah ini perlu dibahas penyelesaiannya melalui DLH,” ujarnya di lokasi.
Ia menuturkan, pekerjaan akan dilakukan segera. Ini salah satu upaya jangka pendek. Setelah itu, perlu pembahasan teknis penyelesaiannya.
Mereka juga sudah membahas hal ini dengan pengembang dan mereka bersedia membantu. ”Kami turun untuk memastikan potensi kendala yang ada untuk dibahas bersama seperti apa penanganannya,” ujarnya.
Ia pun mengajak masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Bila masih demikian maka berdampak kepada lingkungan.
”Kalau mengangkut sampah ini, kami akan lakukan. Tetapi lebih baik kalau dijaga bersama. Jangan buang sampah ke parit. Jadi aliran air dari hulu ke hilir bisa lancar,” tuturnya.
Hendri menuturkan, bahwa sampah plastik yang dibuang ke saluran sulit untuk diurai alam. Maka dari itu, ia berharap masyarakat bisa bersama membiasakan pemisahan sampah dimulai dari rumah sendiri.
Misalnya sampah plastik dan organik sudah dibedakan tempatnya. Serta diletakkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Sehingga sampai di TPA, sampah sudah lebih mudah dikelola.
”Semua perlu peran masyarakat menyelesaikan jangka panjangnya, selain bicara teknis dan pengangkutan ini. Tentu akan diangkut, tapi kalau kondisinya begini terus maka persoalan ini sulit selesai maksimal,” ucapnya.
Zulhidayat menuturkan, ada beberapa lokasi yang selalu dikeluhkan warga saat hujan turun ditambah air laut pasang. Terkait persoalan ini, pihaknya sudah menyusun beberapa skema untuk menyelesaikannya.
”Dari kepemimpinan sebelumnya beberapa penanganan banjir sudah diupayakan. Misalnya swakelola membersihkan drainase dan beberapa pekerjaan lainnya,” tuturnya.
Ia menuturkan, di beberapa kawasan lainnya direncanakan akan dibuat kolam retensi. Ini sebagai salah satu solusi jangka panjang. Terkait pekerjaan akan dilaksanakan bila pembebasan lahan selesai, dilanjutkan DED dan pekerjaan.
”Tahun ini rencana pembebasan lahan di dua lokasi yaitu Sulaiman Abbdullah dan di Depan Batu Hitam. Kami akan bertemu pihak lurah sebagai garda terdepan mengetahui persoalan di lapangan mengenai lahan,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan penanganan banjir di Batu 5 Bawah serta beberapa titik lainnya.
”Kami akan upayakan, mudah-mudahan bisa diselesaikan secara bertahap,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, saat hujan turun mengguyur Tanjungpinang, beberapa kawasan akan tergenang banjir. Persoalan ini menjadi salah satu skala prioritas yang akan diselesaikan Pemko Tanjungpinang.
(Advertorial)