Inforakyat, Banyuwangi- Kondisi jembatan tua di Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, yang sempit dan tidak ada pengaman di sisi kanan dan kirinya, membuat prihatin dan menjadi perhatian banyak kalangan. Terlebih keberadaan jembatan tersebut sangat membahayakan bagi warga masyarakat yang melintas, baik di siang hari maupun pada malam hari.
Pengakuan beberapa warga RW 02 Dusun Temurejo, jembatan tersebut sudah sangat tua. Karena pembangunannya sudah sejak jaman Belanda dan belum pernah tersentuh perbaikan dari pemerintah daerah (pemda) Banyuwangi. Warga setempat berharap ada perbaikan dan pelebaran jembatan diwilayah mereka.
“Kami berharap jembatan ini bisa segera dibangun oleh pemerintah melalui dinas terkait. Sehingga jembatan ini bisa dilewati dengan nyaman dan aman,” cetus Edy, warga setempat, diamini beberapa warga lainnya.
Menurut Edy, usulan perbaikan jembatan penghubung satu-satunya di Dusun Temurejo tersebut sudah pernah diajukan berulangkali oleh Kepala Desa (Kades) Kembiritan melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Banyuwangi.
“Namun sampai dengan tahun 2020, belum ada respons dan tindaklanjut serta realisasi nyata pihak pemda,” sergahnya kesal.
Malahan, kata Joko yang juga kadus setempat, proposal permohonan perbaikan jembatan itu sudah disampaikan langsung ke Dinas PU Kabupaten Banyuwangi.
“Sudah disampaikan dan diusulkan, tapi belum ada kejelasan tindaklanjut dan realisasinya,” kata kepala dusun yang kesehariannya biasa dipanggil Pak Wo Joko, pada media ini, Kamis (19/3/20).
Kini, karena kondisi jembatan tersebut tak kunjung ada kejelasan kapan akan dibenahi, semakin mengundang banyaknya keluhan warga. Pasalnya, kondisi jembatan itu mulai rusak di sejumlah bagian. Selain kondisi bangunan yang mulai rusak, jembatan tua ini juga sangat sempit tidak ada pagar pengaman disisi kanan dan kirinya. Sehingga menyulitkan warga yang lalu lalang ketika ada kendaraan besar lewat.
“Sungguh jembatan ini sudah tidak layak dan membahayakan warga Dusun Temurejo yang setiap hari berlalulalang,” keluh Edy lagi.
Sementara itu, puluhan warga Dusun Temurejo pun mengadu dan berpengharapan kepada Badan Pemelitian Aset Negara (BPAN) Aliansi Indonesia (AI) Banyuwangi untuk bisa mengawal harapan mereka untuk menjembatani dan menyampaikan agar terealisasi perbaikan jembatan tersebut.
“Seluruh warga Dusun Temurejo siap bertanda tangan dan mengumpulkan KTP, sebagai dukungan penguat proposal pengajuan perbaikan serta pembangunan jembatan ini,” tegas Pak Wo Joko. (Rob)