Inforakyat, Batam- Masyarakat kota Batam sudah 2 bulan terakhir (April-Mei) merasakan tingginya tarif listrik, bahkan beberapa dari mereka sampai mendatangi Kantor Perwakilan B’right PLN Batam.
Martha misalnya, warga Batu Aji ini menyampaikan rasa kagetnya atas lonjakan tagihan listriknya.
“Awalnya saya merasa, tagihan listrik saya murah, karena saya membayar pada bulan April sebesar Rp154.000. Kebetulan juga, saya baru pasang meteran di bulan Februari. Makanya saya bayar segitu. Saya berpikir, harganya murah karena kondisi pandemi saat ini, dan pemerintah telah membantu masyarakat mengenai tagihan listrik sesuai dengan yang diberitakan di televisi,” ujarnya, Selasa (30/6).
“Untuk bulan Mei, saya juga membayar sebesar Rp142.000,00. Akan tetapi, pada saat bulan Juni saya cek di mobile banking, saya sangat terkejut dan takut, karena tagihan listrik saya sebesar Rp 1.600.000,” lanjutnya.
“Setelah saya tanyakan ke kantor B’right PLN cabang Batu Aji, saya hanya disuruh meninggalkan nomor HP dan nama, serta menunggu informasi dari pihak PLN karena hari itu pegawai PLN sedang Work From Home. Di sana saya sangat cemas dan berharap PLN memberikan keringanan, karena kondisi COVID-19, penghasilan tidak ada, pengeluaran banyak,” pungkasnya.
Ia menjelaskan setelah beberapa hari ia menunggu, akhirnya ada informasi dari pihak B’right PLN bahwasanya ada keringanan pembayaran listrik yang bisa dicicil sebanyak 9 kali. Ia pun mengaku merasa lega mendengar kabar tersebut, karena kami tidak diharuskan membayar tagihan listrik sekaligus.
“Selain itu, Pihak B’right PLN Batam juga menyediakan Hotline Center Area Batu Aji (089609845534-081275918823-082172476595). Dengan ini, kami merasa terbantu dalam pembayaran rekening listrik kami,” tutup Martha.
Sementara itu, Direktur Utama Bright PLN Batam, Budi Pangestu mengatakan pihaknya bersama pemerintah melihat kondisi masyarakat yang tengah sulit saat ini.
“Kita sudah sepakat bahwa kita akan memberikan keringanan. Bersama pemerintah, kita memahami kondisi kemampuan pelanggan PLN di tengah kondisi COVID-19 ini,” tutupnya. (Lamhot)