Inforakyat, Tanjungpinang- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rudi Chua meninjau langsung proses pemeliharaan atau rehabilitasi Jembatan 2 Dompak Tanjungpinang, Kamis (9/7).
Jembatan II Dompak ini ditutup karena tiang-tiangnya sudah keropos dan dikhawatirkan ambruk sehingga ditutup. Sekarang jembatan ini sedang diperbaiki.
Pemeliharaan Jembatan 2 Dompak dikerjakan kontraktor pelaksana PT Wassenar Karya Marga dengan konsultan pengawas CV Exa Engineering Consultant.
Nama program pemeliharaan ini rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan.
Paket pekerjaan pemeliharaan berkala Jembatan 2 Dompak dengan nilai kontrak Rp8.715.845.000 dengan sumber dana APBD Provinsi Kepri tahun anggaran 2020. Pengerjaan selama 240 hari kalender.
“Pertama saya ke sini untuk kita melihat dulu kondisi pengerjaannya,” kata Rudi Chua.
Lanjut, kata dia, dari keterangan yang diperolehnya bahwa garansi bangunan ini bisa 20-25 tahun ke depan.
Meski garansi yang diberikan maintenance free atau bebas perawatan tentu secara berkala tetap di pantau dan dipelihara.
“Jangan sampai membangun gampang, tapi pemeliharaan diabaikan. Ini yang penting harus ditekankan,” ujarnya.
Menurut dia, dengan ditutupnya jembatan ini sirkulasi lalu lintas di Tanjungpinang terganggu sekali. Hampir setiap hari, kelihatan saat jembatan terhenti terjadi kemacetan di mana-mana, khususnya sore hari waktu pulang kerja.
Khususnya jalan simpang Ramayana sampai Pamedan.
“Kalau jembatan ini siap akan meringankan beban lalu lintas di beberapa titik. Sebagian pegawai Pemprov berdomisili di Tanjungpinang Timur, belum lagi mahasiswa,” tegasnya.
Di tempat sama, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pertanahan Provinsi Kepri Rodi Yantari menyampaikan pekerjaan sudah 10,7 persen.
“Kami optimis target selama 240 hari kalender di akhir Desember sudah bisa difungsikan (uji coba) dengan catatan beban bisa melewati 3 ton ke bawah,” ujarnya.
Dalam pemeliharaan tahap pertama ini sebanyak 68 tiang yang korosi diperbaiki dari 156 tiang titik lebih. Tahap kedua nanti tahun 2021, semua akan diperbaiki.
“Pekerjaannya istilahnya jecketing tiang, jadi tiang yang putus atau korosi ditambah lagi, dilapisi sehingga kokoh dengan garansi yang disebut tadi,” ujarnya.
“Setelah itu selesai, secara normal nanti akan dilakukan kajian, bila benar bisa baru dibuka untuk umum,” tutup Rodi. (Red)