Inforakyat, Karimun- Banyak pemuda di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mendukung Iskandarsyah mengembangkan ekonomi kreatif berbasis digital seandainya terpilih menjadi bupati di daerah tersebut.
Penggiat ekonomi kreatif, Andy S, di Pulau Karimun, Kamis (22/10) mengatakan digitalisasi perekonomian dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran sehingga ekonomi kerakyatan berkembang.
Selama ini, menurut dia strategi dalam menumbuhkembangkan usaha dengan memanfaatkan teknologi digital maupun informasi masih pasif di Karimun. Hal itu yang menyebabkan pelaku usaha kecil menengah lambat berkembang.
Digitalisasi produk yang dihasilkan pelaku usaha saat ini dibutuhkan. Produk yang dihasilkan akan lebih mudah dipasarkan.
Untuk memulai usaha dengan memanfaatkan teknologi digital membutuhkan alat yang cukup besar biayanya, terutama jika ingin membangun aplikasi khusus. Uluran tangan pemerintah tentu dibutuhkan sebagai bentuk kepedulian nyata dalam mengembangkan usaha kecil menengah.
“Saya berharap Pak Iskandar mampu membangun ekonomi digital di Karimun secara merata untuk memperkuat usaha kecil menengah yang sekarang bergerak secara komvensional,” ucapnya.
Azuar, pengusaha muda yang menjual produk ukiran mengatakan ekonomi digital dibutuhkan, terutama untuk mempermudah transaksi dan pemasaran. Karya seni yang terpancar dari ukiran hiasan dinding rumah, contohnya, cukup diminati masyarakat.
Namun usahanya lambat berkembang lantaran terbentur modal, dan pola pemasaran yang masih konvensional.
Selama ini, pengusaha kecil seperti dirinya belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah. Mulai dari membuka usaha sampai sekarang belum pernah satu pun aparat pemerintahan yang memberi stimulus maupun semangat.
Ia berharap Iskandarsyah, yang juga Calon Bupati Karimun Nomor Urut 2 dapat menunaikan janji politiknya jika taqdirkan memimpin Karimun.
Ia juga memuji niat baik Iskandar yang akan menyumbangkan gaji untuk membantu pemuda membangun usaha dengan memanfaatkan ekonomi digital. Bantuan itu bukan dinilai dari jumlahnya, melainkan perhatian kepala daerah kepada rakyatnya.
“Kami ingin pemerintah hadir di tengah-tengah kami untuk memberi arahan, pembinaan agar usaha kami berkembang,” ucapnya.
Mahasiswa asal Karimun, Zuriat Agung mengatakan program ekonomi digital yang digaungkan Iskandarsyah sangat dibutuhkan masyarakat Karimun. Hal itu disebabkan Karimun terdiri dari pulau-pulau sehingga pola pemasaran yang tepat memanfaatkan teknologi informasi.
Ekonomi digital dalam usaha yang bergerak di bidang jasa juga menarik di masa pandemi COVID-19. Di masa pandemi, konsemen tentu lebih ingin dimanjakan dengan berbagai kemudahan yang disediakan pelaku usaha.
Melalui ponsel, mulai dari transaksi hingga pengantaran barang dapat dilakukan tanpa interaksi langsung antara pembeli dan penjual.
“Di daerah lain sudah melakukan ini. Saya pikir Karimun sangat tepat menerapkan ekonomi digital. Program ini tentu sesuai dengan keinginan kami, mahasiswa yang akan kembali ke kampung halaman setelah menempah ilmu dan pengalaman di negeri orang,” ucap Agung, yang juga mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Sebelumnya, Iskandarsyah berniat menyumbangkan seluruh gajinya untuk mendukung pengembangan ekonomi digital jika mayoritas masyarakat memilihnya menjadi kepala daerah.
Niat itu bersemi seiring dengan keinginannya membangun kreativitas para pemuda di Karimun, dan membaca peluang pasar di masa pandemi COVID-19.
“Persaingan dunia usaha yang ketat sejalan dengan perkembangan zaman, dan sejak Maret 2020 dihantam oleh pandemi COVID-19 yang drastis menurunkan pertumbuhan perekonomian. Di Kepri terjadi perlamnatan pertumbuhan perekonomian hingga -6,6 persen. Untuk mengubah ancaman itu menjadi peluang, memang sebaiknya kita bangkit dengan semangat dan kekuatan pemuda. Penuhi Karimun dengan kreativitas sesuai keinginan pasar,” katanya.
Iskandarsyah mengatakan mengubah ancaman menjadi peluang di masa pandemi COVID-19 tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Apalagi Karimun, menurut dia memiliki sumber daya yang memadai.
Banyak pemuda kreatif dan energik, namun belum mendapat ruang untuk mengimplementasikan harapan dan keinginannya. Kondisi ini, kata dia tidak menguntungkan bagi pemuda maupun keluarga sebab sumber daya yang melimpah seharusnya mampu dikelola secara massif, efektif dan optimal sehingga membuahkan hasil yang berdaya guna, dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Pemerintah harus mampu melihat peluang ini, dan memberi ruang yang luas untuk meningkatkan perekonomian digital sebagai bagian terpenting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Untuk membangun ekonomi digital atau
e-commerce membutuhkan sumber daya manusia yang memadai, dan juga energi yang cukup agar usaha yang digeluti dapat berkembang pesat. Energi akan semakin besar bila seluruh pihak berkontribusi mengelola kemampuan para pemuda sehingga menjadi SDM yang handal, dan membuahkan produk yang mampu menggerakan roda perekonomian.
“Saya sangat tertarik dengan pemuda-pemuda kreatif, dan ingin memajukan mereka. Saya akan mengembangkan potensi mereka, dan memberi stimulus dengan iklas dari gaji saya seandainya terpilih menjadi bupati,” ucapnya. (Red)