Inforakyat, Karimun- Pasangan calon nomor urut 2 Iskandarsyah-Anwar diprediksi unggul pada Pilkada Karimun 9 Desember 2020 mendatang.
Hal ini seperti diungkapkan DR Kamarudin Direktur AKSES School of Research baru-baru ini. Menurutnya, dilihat dari aspek elektabilitas (tingkat keterpilihan, red) pasangan calon nomor urut 1 Dr H. Aunur Rafiq 32,9 persen dan paslon nomor urut 2 Iskandarsyah-Anwar 51,8 persen dan tidak menjawab sebanyak 15,3 persen.
“Survey Pilkada Karimun ini kita sisipkan dari pertanyaan Pilkada Kepri dari 170 responden yang menjawab di Karimun untuk Pilkada Kepri itu menjawab paslon nomor urut 2 Iskandarsyah-Anawar unggul 51,8 persen dan Aunur Rafik-Anwar Hasyim 32,9 persen sdan sisanya belum menjawab 15,3 persen,” kata DR. Kamarudin beberapa hari lalu.
Kendati secara elektabilitas unggul, secara popularitas atau tingkat keterkenalan Aunur Rafik-Anwar Hasyim ternyata lebih dikenal dibandingkan dengan Iskandarsyah-Anwar. Dalam hal ini, Aunur Rafik-Anwar Hasyim memperoleh 95,4 persen yang mengenal sedangkan Iskandarsyah-Anwar hanya 77,7 persen. Kendati demikian yang menjadi patokan tetaplah hasil tingkat elektabilitas.
Populasi Survei Peta Politik dan Perilaku Pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Kahupaten Karimun adalah WNI yang berdomisili di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau dan telah mempunyai hak pilih yakni berusia 17 tahun atau yang sudah menikah saat survei ini dilaksanakan.
Teknik Penarikan Sampel: Multistage Random Sampling. Jumlah Sampel: 170 responden; Margin of Error adalah + 2.75% dengan tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih. Wawancara dilakukan secara langsung (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner terstruktur pada tanggal 25 Oktober-2 November 2020.
Penentuan responden menggunakan metode Kish Grid, dalam rangka memastikan keterwakilan gender. Responden adalah mereka yang memiliki hak pilih dalam Pilkada Provinsi Kepulauan Riau. Responden terpilih diwawancarai oleh pewawancara yang telah dilatih. Dilakukan Quality Control sebanyak 10% dari total sampel secara random, dengan cara menghubungi kembali responden terpilih untuk dikonfirmasi. (Red/rilis)