Inforakyat, Tanjungpinang- Merebaknya beberapa pemberitaan disejumlah media online yang dinilai menyudutkan Ketua DPRD Kota Tanjungpinang Yuniarni Pustoko Weni terkait tanggapannya yang diberitakan tertawa bahagia dengan beredarnya Video Walikota bongkar-bongkar berkas diruangan Pimpinan DPRD Tanjungpinang terjawab sudah.
Dimana sosok perempuan murah senyum yang menjabat Ketua DPRD ini menjelaskan alasannya tertawa menjawab pertanyaan dari beberapa media adalah karena dirinya tidak menyangka Sekretaris Dewan (Sekwan) Kota Efendi membantah Video Walikota Rahma bongkar berkas di ruangan Pimpinan Dewan, pasalnya, pada saat kejadian tersebut, terlihat Sekwan Efendi dan beberapa staf Sekretariat Dewan ikut mendampingi Walikota yang membongkar berkas Pimpinan Dewan pada waktu libur peringatan Hari Raya Nyepi.
“Apalagi membongkar berkasnya pada waktu hari libur Nyepi saat itu.. plus di dampingi oleh Sekwan. Makanya beberapa media bertanya sama saya, saya ketawa saja. Apalagi Sekwan membantahnya, makanya rekan-rekan media bertanya saya suruh tanya ke Sekwan..maksudnya apakah Sekwan berani Berkata Jujur,” tulis Weni dalam rilisnya kepada Media ini, Sabtu (26/3).
Ketua DPRD ini juga menambahkan, bahwa rekaman video tersebut sudah beredar luas bukan hanya dirinya yang mendapatkan, tetapi hampir semua Anggota Dewan Kota juga ada rekaman video tersebut.
“Saya rasa video itu hampir semua anggota dewan sudah dapat video tersebut dari orang. Saya sendiri pun sudah di kirim dan dapat dari orang, dan juga dapat informasi terhadap hal tersebut. Bagi saya biarlah itu menjadi penilaian kita masing masing, karena DPRD itu adalah lembaga yang sejajar dengan Pemerintah,” ungkapnya.
Weni juga menambahkan, secara etika dan kepatutan sangat disayangkan kejadian tersebut. Dimana Walikota tersebut sampai membongkar berkas di DPRD.
“Kalau bicara kepatutan dan Etika tentu sangat tidak patut dan tidak ber etika jika seorang Walikota membongkar-bongkar berkas di DPRD. Tujuannya apa? dan maksudnya apa..? Tetapi kita berpikir kedepanlah untuk apa itu di bahas..masih banyak hal penting yang harus di pikirkan seperti kelangkaan minyak goreng curah dan bagaimana nasib Tunjangan Pegawai yang sampai saat ini belum di bayarkan,” terang Weni.
Menurut Politikus Partai PDI Perjuangan ini, seharusnya Pemerintah segera memikirkan dan membuat kebijakan agar Tunjangan pegawai segera di bayarkan dan juga bagaimana masyarakat saat ini persiapan dalam menjelang Bulan Puasa Ramadhan dan hal penting lainnya.
“Dari pada kita membahas hal-hal yang tidak penting, biarlah ini menjadi penilaian fraksi-fraksi dan masyarakat. Banyak sebenarnya yang harus di pikirkan Walikota daripada memeriksa berkas di DPRD. Apalagi yang membuat saya tersenyum berita tentang pernyataan Sekwan, karena seharus apapun itu Sekwan harus memberitahukan kepada pimpinan DPRD (pimpinan DPRD kan ada 3 orang) karena tidak ada kewenangan kepala daerah membongkar berkas di kantor DPRD,” tegasnya.
“Tapi dari pada memikirkan hal tersebut masih banyak kerja-kerja penting dan agenda penting yang harus di selesaikan DPRD dari pada membahas soal Walikota yang membongkar berkas di DPRD yang juga di dampingi sekwan dan Kabag serta staff di DPRD. Semoga ini menjadi penilaian bagi kita semua,” tutup Weni
Sebelumnya, sebagaimana dilansir dari media online Detak Media yang memberitakan, Sekretaris Dewan (Sekwan) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Efendi memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebutkan Walikota, Rahma membongkar berkas yang ada di kantor DPRD Kota Tanjungpinang.
“Itu tidak benar Walikota membongkar arsip atau berkas di kantor sekretariat DPRD. Tidak seperti yang diberitakan”, ujar Efendi, Kamis (24/3/22).
Beliau juga menceritakan keadaan sebenarnya saat itu dimana Sekwan bersama Kabag dan staf DPRD sedang merapikan berkas dengan memanfaatkan waktu libur kantor awal Maret lalu.
“Saat sedang merapikan berkas, Ibu Walikota menelepon untuk membahas pekerjaan. Dikarenakan saya sedang di kantor dan ibu berada di lokasi yang berdekatan, diputuskan untuk mengadakan pertemuan di kantor Sekretariat Dewan,” jelas Effendi.
Lanjut dikatakannya, setelah urusan pekerjaan selesai, Ibu melihat staf Setwan yang sedang lembur tersebut.
“Melihat kesibukan kami semua, spontan ibu ikut membantu. Jadi tidak seperti yang diberitakan ibu membongkar berkas atau sampai mengobrak abrik seperti yang ada di judul berita,” tuturnya. (Red)