Inforakyat, Tanjungpinang- Provinsi Kepulauan Riau masuk dalam 13 provinsi di Indonesia yang memuat proyek investasi dalam penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan pada tahun 2022. Adapun penyusunan PPI kali ini akan fokus pada 22 profil proyek investasi berkelanjutan.
Hal itu terungkap saat Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memimpin langsung rapat penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI) bersama Gubernur dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari 13 provinsi secara hybrid di Jakarta, Sabtu, (6/8).
Adapun 22 profil proyek investasi berkelanjutan ini tersebar di 13 provinsi, yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Maluku.
Dua puluh dua profil proyek investasi yang disusun dalam PPI 2022 ini terdiri dari 11 proyek berbasis sumber daya alam (SDA) serta 11 proyek berbasis industri manufaktur.
Klaster yang termasuk dalam proyek SDA yaitu perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi. Sedangkan untuk proyek berbasis industri manufaktur, yaitu terdiri dari klaster industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Hasan mengungkapkan Pemprov Kepri sangat menyambut baik kepastian Provinsi Kepri yang masuk dalam proyek prioritas strategis PPI tahun 2022.
“Provinsi Kepulauan Riau memang sangat strategis dan potensial sebagai kantong penanaman modal investasi, karena dengan luas provinsi Kepri yang sembilan puluh enam persennya lautan dan ada di chokepoint pelayaran internasional banyak potensi investasi yang bisa dikembangkan di Kepri,” ungkap Hasan mewakili Gubernur Ansar. (Red)