Inforakyat, Tanjungpinang- Ketua Komisi III DPRD Kepri Widiastadi Nugroho mengatakan pemadaman listrik oleh PLN Batam atau Blackout yang terjadi di wilayah Batam, Bintan dan Tanjungpinang pada awal Tahun Baru tepatnya tanggal 1 Januari 2023 merupakan kado pahit bagi warga Batam, Bintan dan Tanjungpinang. Dimana akibat dari pemadaman yang berlangsung cukup lama tersebut masyarakat mengalami kerugian.
“Blackout yang terjadi kemarin merupakan kado pahit di awal tahun dan mengakibatkan kerugian yang sangat banyak. Untuk itu masyarakat harus mengetahui apa yang menjadi penyebab padamnya listrik di Batam dan Pulau Bintan tersebut,” kata Widiastadi saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kepri bersama pihak Bright PLN Batam di Gedung Graha Kepri, Batam, Rabu (4/1).
Ketua Komisi III ini pun meminta kepada pihak Bright PLN Batam agar menjelaskan kepada masyarakat penyebab terjadinya gangguan yang mengakibatkan listrik di Batam, Bintan dan Tanjungpinang padam total. “Melalui RDP ini pihak PLN harus menjelaskan kepada masyarakat penyebab terjadinya pemadaman listrik,” ujarnya.
Widiastadi atau yang akrab disapa Mas Iik itu menyampaikan, bahwa dalam RDP tersebut, Komisi III memberikan beberapa rekomendasi kepada Bright PLN Batam. Rekomendasi pertama yakni Bright PLN Batam harus melakukan evaluasi secara menyeluruh dan komprehensif tentang sistem kelistrikan di Batam dan Pulau Bintan.
Selanjutnya, Bright PLN Batam harus segera menyampaikan kompensasi yang harus diberikan kepada pelanggannya secepatnya setelah keluar rekomendasi dari PPNS Provinsi Kepri.
Kemudian Bright PLN Batam harus menyiapkan langkah konkret dalam hal pelaksanaan pemeliharaan jaringan yang dimilikinya hingga gardu induk. Bright PLN Batam juga harus memberikan jaminan tidak akan terjadi ‘blackout’ seperti yang telah terjadi kemarin.
“Dan yang terakhir PLN Batam harus mempersentasikan ketersediaan daya listrik pada bulan Februari nanti kepada Komisi III menjelang datangnya bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Mas Iik.
Sementara itu, Direktur Utama Bright PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra menjelaskan bahwa sampai saat ini penyebab gangguan transmisi di transmisi Tanjung Kasam masih dalam investigasi. Investigasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak Bright PLN Batam namun juga dilakukan oleh investigator dari Kementerian ESDM dan PLN Pusat.
“Jadi sampai hari ini kami belum bisa menjelaskan apa yang menjadi penyebab gangguan transmisi di pembangkit Tanjung Kasam,” ujarnya.
Muhammad Irwansyah Putra juga menjelaskan nantinya pihaknya akan mengungkapkan kepada publik secara transparan jika penyebab dari gangguan transmisi yang mengakibatkan Batam dan Pulau Bintan ‘blackout’ sudah diketahui.
Ia juga menegaskan bahwa kompensasi bagi pelanggan baik rumah tangga ataupun industri tetap akan ia berikan setelah mendengar laporan dan rekomendasi dari PPNS Provinsi Kepri yang akan turun pada Kamis ini. (Red)