Inforakyat, Batam- Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin meminta Pemprov Kepri mewajibkan semua usaha yang bergerak di bidang jasa seperti, hotel, restoran, pesawat dan kapal Fery untuk mempromosikan produk UMKM. Kewajiban ini dapat dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah.
Bukan hanya hotel dan restoran, kewajiban ini juga harus dilaksanakan oleh jasa pelayaran kapal laut, seperti Fery Internasional jurusan ke singapore dan Malaysia, Baik dari Batam, Pinang, Bintan dan Karimun dan maskapai penerbangan.
“Saya minta Pemprov Kepri melalui OPD terkait usulkan Ranperda yang mewajibkan hotel dan maskapai promosikan produk UMKM,” kata Wahyu sebagaimana disadur dari sijoritoday.com Rabu (8/3).
Wahyu menerangkan, kebijakan ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan produk UMKM.
Hotel, restoran, kapal laut, dan pesawat merupakan tempat publik dan transportasi yang sering digunakan orang banyak sehingga akan efektif sebagai sarana promosi.
“Ini sebagai upaya branding produk UMKM. Begitu juga di pesawat, saya mendorong agar produk UMKM dipasarkan oleh mereka,” terangnya.
Wahyu juga menjelaskan, produk UMKM yang dipromosikan haruslah yang sudah terverifikasi dan dikurasi tim independen.
Verifikasi dan kurasi ini penting untuk memastikan produk UMKM sudah memenuhi standardisasi.
“Produk UMKM yang dipromosikan harus sudah terverifikasi atau dikurasi tim independen,” jelasnya.
Wahyu pun meminta agar Disperindag dan DiskopUKM Kepri dan kabupaten/kota gencar melakukan pelatihan dan pendampingan UMKM.
Jika perlu kata Wahyu, setiap tahunnya, Disperindag dan DiskopUKM harus sudah berhasil membina 50 pelaku UMKM melakukan ekspor.
Wahyu juga mengungkapkan, baru 2 persen pelaku UMKM di Kepri yang sudah melakukan ekspor ke luar negeri.
“Saat ini dari ekspor UMKM di Kepri hanya 2 persen aja, ini kesempatan baik untuk para UMKM untuk bisa ekspor,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kepri, Indra Soeparjanto menyampaikan bahwa keberadaan UMKM penting terhadap pembangunan Indonesia.
Ia mengungkapkan, saat pandemi Covid-19, 60 persen penerimaan negara disumbangkan oleh sektor UMKM.
“Ekonomi kuat karena UMKM kuat, negara lain boleh krisis tapi kita tetap maju,” pungkasnya. (Red)