Inforakyat, Bintan- Bakal Calon Bupati Bintan Nikolas Panama terus bergerak menemui masyarakat Bintan, dalam perjalanannya bertatap muka dengan masyarakat Bintan, Calon Bupati Bintan ini menemui sejumlah keluhan yang disampaikan langsung oleh masyarakat, salah satunya masih terbentang nya jarak atau diskriminasi antara masyarakat biasa dengan pemimpin. Hal itu kerap dikeluhkan oleh masyarakat kepada Nikolas Panama yang terus turun menemui warga.
Berangkat dari pengalamannya tersebut, Niko sapaan akrabnya bertekad membantu masyarakat kelak dirinya diamanahkan menjadi pemimpin Bintan akan mendirikan Rumah Aspirasi 25 Jam.
“Saya sudah temui masyarakat dengan mengadakan pertemuan tatap muka langsung dengan masyarakat lebih dari 115 titik di 8 Kecamatan, hasilnya masyarakat Bintan butuh sentuhan nyata dari seorang pemimpin akan keluhan warga dengan layanan yang maksimal tanpa adanya sekat, sehingga masyarakat tidak lagi mengalami diskriminasi dalam pelayanan,” kata Niko usai mendaftar Bacalon Bupati Bintan ke Partai Nasdem Bintan, Senin (6/5).
Menurut Niko, point utama keluhan sebagian besar masyarakat Bintan ada pada seringnya mengalami diskriminasi pelayanan. Sehingga banyak dari masyarakat tersebut enggan mengurus surat menyurat kepemerintahan yang berdampak kepada kehidupan warga, baik dalam pengurusan identitas kependudukan, maupun kelengkapan berkas untuk dapat menerima bantuan sosial, PKH fasilitas-fasilitas lainnya seperti pendidikan dan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat terlebih warga tidak mampu.
“Miris saya mendengar keluhan saudara-saudara saya yang di Bintan, kampung saya. Maka saya bertekad akan menciptakan gebrakan Dekat Tanpa Sekat dan Rumah Aspirasi 25 Jam, sehingga tidak ada lagi jarak antara masyarakat dengan kepala daerah dan jajarannya,” ungkap Niko.
Di rumah aspirasi 25 Jam tersebut, nantinya warga akan dilayani keluhannya, akan ditampung dan diteruskan untuk dicari solusi terbaik.
“Ya, nanti di rumah aspirasi 25 Jam tersebut bila saya diamanahkan Masyarakat memimpin Bintan, saya dan aparat pemerintahan akan hadir menemui warga. Sudah saatnya kita ubah polanya Dekat Tanpa Sekat, jangan lagi masyarakat mengalami diskriminasi layanan publik dari pemerintah setempat,” beber Niko.
Niko yakin, dengan adanya layanan Rumah Aspirasi 25 Jam dan Slogan Dekat Tanpa Sekat akan memudahkan masyarakat menyampaikan keluhannya kepada pemerintah, sehingga pemimpin pun akan lebih mudah mengetahui persoalan yang dihadapi warganya.
“Rumah Aspirasi 25 Jam itu nantinya akan menjadi wadah penampung keluhan masyarakat untuk dicarikan solusi oleh pemimpin. Sebab dengan adanya slogan Dekat Tanpa Sekat di Rumah Aspirasi 25 Jam akan mengatasi diskriminasi pelayanan publik dengan bertemu langsung dengan pemerintah dan jajarannya,” tutupnya.
Membangun Rumah Aspirasi Niko 25 jam sejak ditetapkan sebagai calon kepala daerah, kemudian dilanjutkan ketika terpilih menjadi kepala daerah.
“Rumah Aspirasi Niko 25 Jam ini sebagai bukti bahwa calon kepala daerah atau kepala daerah dekat dengan rakyat, mendengar aspirasi dan mengadopsi aspirasi sebagai program kerja sesuai kewenangan,” tutup Niko. (Red)