Home / Aspirasi / Pengamat, Akademisi Hingga Mantan Walikota Akui Kehebatan Lis-Raja Saat Debat Kuasai Panggung

Pengamat, Akademisi Hingga Mantan Walikota Akui Kehebatan Lis-Raja Saat Debat Kuasai Panggung

Inforakyat, Tanjungpinang- Selain pandangan terbuka dari masyarakat, pengamat, akademisi hingga tokoh perempuan sekaligus mantan Walikota Tanjungpinang mengakui keunggulan Lis-Raja saat Debat Publik Pertama yang digelar KPU Tanjungpinang, Sabtu (21/10/2024).

Kali ini yang memuji kehebatan Lis-Raja saat debat tersebut adalah Mantan Wali Kota Tanjungpinang Suryatati Abdul Manan.

Sebelum membahas pendapatnya, mari kita lihat siapa sosok wanita berusia 71 tahun tersebut. Suryatati merupakan mantan Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang.

Kemudian, Suryatati menjadi Walikota Tanjungpinang periode 2002-2007. Itu merupakan periode pertama setelah menjadi Walikota definitif.

Di Pilkada 2007, Suryatati kembali terpilih sebagai Walikota Tanjungpinang (2007-2012) sebagai Walikota Tanjungpinang untuk periode kedua.

Selain itu, Suryatati merupakan mantan PNS sama seperti Raja Ariza yang juga PNS selama 37 tahun dan mantan Pj Walikota Tanjungpinang.

Jadi, pendapat Suryatati tentang kemampuan Lis-Raja saat debat tersebut sangat berharga bagi masyarakat untuk menentukan pilihan siapa yang paling layak menjadi Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, ke depan.

Dan Suryatati mengatakan, Lis-Raja paling berkualitas serta paling pantas menjadi kepala daerah. Karena itulah, dia menyatakan dukungannya kepada Lis-Raja.

“Kalau saya memilih Lis-Raja, kepada masyarakat juga karena beliau sangat berpengalaman, teliti dan sering ke lapangan serta tetap berpegang pada aturan yang berlaku. Kita harapkan dapat bersama-sama memilih Lis-Raja,” ungkapnya.

Inilah beberapa pandangan Suryatati terkait Lis-Raja saat debat, pemaparan visi misi, program dan strategi ke depan disampaikan dengan singkat, padat, berisi serta merangkum kebutuhan masa depan kota ini.

Kemudian, Lis-Raja menunjukkan itikad baik dalam menjalankan pemerintahan dengan tidak melakukan pelanggaran aturan.

“Topik pembahasan dan pertanyaan dari panelis maupun lawan debat dapat dikuasai Lis-Raja secara cermat, teliti, berlandaskan pada aturan yang berlaku,” ucapnya lagi.

Akademisi sekaligus pengamat Politik Tanjungpinang, Zamzami A Karim mengatakan, debat itu terlalu tinggi.

“Karena terlalu ketinggian dan tak jadi bahan perdebatan, kemarin,” katanya sebagaimana dikutip dari digitalnews.com.

Namun, Zamzami menegaskan, walau dirinya melihat kurang pas perdebatan itu, calon wali kota, Lis Darmansyah, lebih menguasai apa yang ditanya oleh panelis.

“Lis lebih menguasai panggung perdebatan saat itu,” ungkapnya.

Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang, Endri Sanopaka, menilai kedua paslon punya pengalaman memimpin dan memiliki gaya kepemimpinan berbeda.

Ia menyampaikan, paslon 01 menonjolkan apa yang sudah dibuatnya ketika memimpin dulu. Sebab, setiap jawaban yang dipertanyakan berupaya menyatakan bahwa sudah melakukannya.

“Paslon 01 lebih cenderung mengklaim pernah berbuat, padahal masyarakat ingin mendengar ke depan kira-kira apa yang mereka lakukan sesuai tema yang disajikan, bukan cerita kemarin yang dibuatnya,” kata Endri, Senin 21 Oktober 2024 dikutip dari Ulasan.co.

Sementara paslon 02 merespons lebih berhati-hati dan menjawab sesuai dengan pengalaman, baik itu Lis yang pernah menjadi wali kota dan Raja berpengalaman di birokrasi puluhan tahun.

“Saya lihat paslon 02 lebih cari aman, kalau debat live streaming ini akan berhati-hati. Karena ada sedikit saja tidak logis, itu akan menjadi perbincangan, macam ikan hiu itu. Dan itu tidak salah, karena ikan hiu juga mengandung protein, yang jadi persoalan tidak sesuai potensi kita, kecuali daerah kita penghasil hiu tak masalah,” katanya.

Menurut Endri, dalam debat itu paslon 02 lebih unggul karena mencoba menguasai panggung lebih baik dan lebih tenang menjawabnya. “Kalau di paslon 02 agak berimbang, ada disampaikan Pak Lis sesuai pengalaman, begitu juga dengan Pak Raja sesuai pengalaman,” ujarnya.

Berbeda dengan paslon 01, karena Rahma lebih cenderung melempar semua jawaban itu ke wakilnya, terkesan seolah-olah memberikan porsi kepada wakil, tetapi, sebenarnya mengantisipasi supaya tidak ceroboh dalam berbicara.

“Saya melihat persentasenya lebih banyak wakilnya bicara daripada wali kotanya. Yang disampaikan wakilnya lebih cenderung tidak sesuai dengan tata pemerintahan, contoh pernyataan akan mencari uang di luar APBD, namanya pemerintah mana bisa cari uang di luar ketentuan yang ada, jatuhnya gratifikasi, korupsi,” katanya.

Dalam debat itu, Endri menuturkan, paslon 01 lebih cenderung menyerang. Namun, menyerang bunuh diri karena tidak berdasarkan pengalaman pemerintahan.
“Sebenarnya yang ditunggu itu paslon 02 yang menyerang, tetapi, tidak terjadi. Makanya, menurut saya unggul walaupun tidak jauh,” ujarnya.

Debat publik ini, mestinya kata Endri, karena kedua calon merupakan mantan wali kota, seharusnya saling memberikan kritik apa yang sudah dilakukan atau saling mengevaluasi. “Sehingga publik tercerahkan dengan kinerjanya. Itu yang tidak nampak,” katanya.

Dengan adanya debat ini, menurutnya, belum mempengaruhi kepada pemilih karena belum klimaks. “Mungkin di debat kedua baru bisa mempengaruhi pemilih,” katanya.

Humas Rumpun Batak Bersatu (RBB) Kota Tanjungpinang, Wijaya Siringoringo menyampaikan, hasil debat pasangan calon (Paslon) Lis-Raja nomor urut 2 jauh mengungguli, paslon nomor urut 1, Rahma-Rizha.

“Tampak jelas, Lis-Raja unggul telak dari Rahma-Rizha. Lis-Raja lebih menguasai panggung dan jauh memahami konteks pertanyaan yang disampaikan oleh panelis,” sebutnya.

Sedangkan Rido, salah satu warga Ganet yang mendengar debat enam sesi itu menilai, Lis-Raja unggul karena mereka mengedepankan, pengalaman, menyiapkan ide bagus untuk menangani persoalan-persoalan di Tanjungpinang sesuai pertanyaan panelis.

Dalam debat ini, Lis-Raja menunjukkan siapa mereka yang sebenarnya. Dari pengalaman, dua tokoh ini lebih mumpuni.

Soal urusan pemerintahan dan birokrasi, ada pada pasangan ini. Lis lebih pengalaman dari Rahma karena lima tahun jadi Walikota, sementara Rahma hanya tiga tahun.

Raja Ariza pernah menjadi Penjabat Walikota Tanjungpinang dan 37 tahun PNS serta jabatannya cukup bagus. Ada 16 kali jabatan penting yang dipercayakan padanya.

“Bang Lis itu empat kali angota DPRD, pernah jadi walikota, serta politisi yang setia, rajin turun ke masyarakat, bersahabat dengan siapapun, sehingga warga tidak enggan menyampaikan segala persoalan yang dialami,”

“Aspirasi yang diserap Bang Lis sejak dewan hingga walikota, itulah yang akan mereka tuntaskan, makanya dibuat tagline Tanjungpinang Berbenah. Artinya, segala lini akan mereka benahi. Ini sangat, sangat dalam artinya jika kita mencoba memahami pola pikir mereka,” tambahnya.

Raja Ariza sendiri merupakan PNS yang sudah sangat berpengalaman mengurus birokrasi. “Yakinlah, semua akan beres nanti. Kita tunggu aja perubahan itu datang,”

“Kalau Pak Raja hanya PNS biasa, mungkin kemampuan mereka akan sama. Tapi, di media sudah kita lihat, Pak Raja itu 16 kali mendapat jabatan yang dipercaya oleh belasan kepala daerah. Jarang birokrat seperti Pak Raja ini. Ini sangat penting diketahui masyarakat,” tambahnya.

Baginya, pasangan Lis-Raja merupakan paket yang sangat lengkap. Sangat ideal. Jika kota ini ingin perubahan, maka Lis-Raja lah jawabannya. “Ya, itu. Mari kita pahami calon pemimpin kita,” pesannya. (Red)

About Redaksi

Check Also

Pemerhati Anti Korupsi Sebut Janji Insentif RT/RW Rp 1 Juta Hanya Pencitraan Politik Alias Tak Masuk Akal Ditengah Kondisi Defisit Keuangan Pemko

Inforakyat, Tanjungpinang- Janji Politik Pasangan Rahma-Rizha yang akan menaikkan insentif RT/RW Rp 1 Juta dinilai …