Inforakyat, Tanjungpinang- Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Taba Iskandar minta tim anggaran eksekutif dan legislatif fokus membahas Rancangan APBD tahun 2017 yang sudah mengalami keterlambatan.
“Waktu pembahasan anggaran sudah sangat terbatas, karena itu pihak eksekutif dan DPRD Kepri harus fokus membahasnya, memanfaatkan waktu yang tersisa sebelum memasuki Februari 2017,” kata Taba, Rabu (4/1).
Menurut Taba, pembahasan anggaran terkendala beberapa hal yakni, Perda Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru dilaksanakan kemarin sehingga kepala dinas yang dilantik pada 7 November 2016 belum dapat bekerja maksimal.
Pembahasan anggaran juga terpaksa ditunda lantaran anggota DPRD Kepri reses sejak 23 Desember 2016-3 Januari 2017.
“Saya berharap agar rapat paripurna hak interpelasi terhadap Gubernur Nurdin Basirun dilaksanakan pekan ini, kemudian anggota DPRD Kepri fokus bahas anggaran,” tuturnya yang juga anggota Badan Anggaran DPRD Kepri.
Taba menambahkan nilai anggaran tahun 2017 sekitar Rp2,95 triliun, turun dibanding tahun 2016. Namun nilai anggaran tahun ini lebih realistis.
Tim anggaran eksekutif dan legislatif sudah mengkaji dan membahas potensi penerimaan pendapatan tahun 2017. Pemerintah tidak menginginkan terjadi permasalahan keuangan akibat target pendapatan tidak realistis.
Target pendapatan yang tidak realistis menyebabkan pendapatan dan pengeluaran tidak berimbang, yang berujung pada permasalahan anggaran. “Setelah dibahas nilai anggaran tidak mencapai Rp3 triliun, tetapi lebih realistis,” ujarnya.
Ketua Komisi II DPRD Kepri Ing Iskandarsyah memprediksi anggaran tahun 2017 disetujui paling cepat 20 Januari. “Sekarang masih dibahas bersama,” katanya.(IR/Ant)