Inforakyat, Tanjungpinang- Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Tanjungpinang hingga kini masih kesulitan memenuhi ketersediaan stok darah. Dimana ideal ketersediaan stok darah untuk satu daerah yang di cover PMI kurang lebih 2,5 persen dari jumlah penduduk daerah tersebut. Saat ini PMI Cabang Tanjungpinang sendiri mengcover penduduk dua kabupaten/kota di Kepulauan Riau yakni Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
Sekretaris PMI Tanjungpinang Raja Respiardi mengatakan, PMI sebagai bagian dari organisasi masyarakat yang bergerak di bidang sosial tentu membutuhkan dukungan dari Pemerintah dan masyarakat. Sama dengan organisasi masyarakat lainnya yang mendapat dana hibah dari Pemerintah setempat. Namun sejauh ini, PMI Kota Tanjungpinang hanya mendapat bantuan sebesar Rp.75.000.000 selama setahun untuk semua termasuk operasional.
“Memang anggaran kita kecil tapi kita tetap bekerja mengumpulkan darah lewat kegiatan donor darah dari para sukarelawan baik, PNS, Instansi pemerintah, Swasta maupun ormas OKP dan masyarakat,” kata Raja, Rabu (20/9).
Dengan keterbatasan anggaran tersebut, tentu kinerja PMI jadi kurang maksimal. Namun sukarelawan dan pengurus PMI mencari solusi lain yakni mencoba menggandeng pengusaha maupun perorangan yang tergerak hati membantu pendanaan operasional PMI.
“Bantuan dari perorangan ada, dan itu sangat membantu kita dalam mengadakan kegiatan donor darah. Dimana pendonor kita beri puding/makanan sebagai ganti darah yang sudah disumbangkan. Juga untuk honor tenaga medis dan dokter yang ikut dalam setiap kegiatan donor darah,” ujarnya.
Menurut Raja, kendala PMI dalam mengumpulkan darah lebih pada kesadaran masyarakat setempat yang masih kurang dalam mendonorkan darahnya. Padahal, kata dia, pihaknya terus melakukan sosialisasi pemahaman kepada masyarakat donor darah tidak berbahaya malah akan membuat tubuh sehat dan pertumbuhan darah baru semakin lancar.
“Setiap tiga bulan sekali kita adakan kegiatan donor darah. Karena memang sirkulasi pertumbuhan darah baru itu per tiga bulan. Maka sebelum sel darah itu rusak dan diganti sel darah baru kita bisa mendonorkannya. Ini yang kita himbau ke masyarakat,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Tanjungpinang, Saleh mengatakan, stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Tanjungpinang sangat minim. Dimana hanya ada 20 kantong darah saja yang tersedia dan itupun hanya golongan darah AB saja, sementara untuk golongan darah A,B dan O saat ini kosong.
Padahal, dalam satu bulan di Kota Tanjungpinang membutuhkan sebanyak 500-600 kantong darah. Dan golongan darah di Tanjungpinang yang lebih banyak dibutuhkan adalah golangan darah O.
Maka untuk memenuhi stok darah tersebut, dirinya berharap kepada seluruh masyarakat Tanjungpinang agar ikut mendonorkan darah di UTD PMI Tanjungpinang untuk membantu masyarakat membutuhkan.
“Alhamdulilah sekarang sudah banyak yang donor suka rela dan banyak kegiatan rutin donor darah yang dilakukan,” kata Saleh.
Penulis: Sunarto