Inforakyat, Tanjungpinang- Bahaya Narkotika tidak lagi menyasar orang dewasa, namun sudah masuk ke kalangan anak-anak usia sekolah. Hal ini membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) semakin gencar menyerukan semua elemen masyarakat bersinergi memerangi bahaya Narkotika. Tak terkecuali BNN Kota Tanjungpinang secara terus-menerus melakukan sosialisasi dan himbauan, kepada masyarakat Tanjungpinang Provinsi Kepri untuk peduli terhadap bahaya narkoba.
”Marilah kita peduli, mulai dari hal yang kecil yaitu keluarga dan lingkungan. Karena bahaya narkotika ini tidak bisa ditanggapi secara parsial, tapi harus kita tanggani secara bersama sama,” kata kepala BNN Tanjungpinang, AKBP Abdul Hasyim Panggabean, saat menggelar temu ramah bersama awak media, Selasa (12/12) di kantor BNNK Tanjungpinang Senggarang.
Menurut Abdul Hasyim, Presiden RI juga sudah mengatakan negara Indonesia ini sudah darurat narkoba. ”Sehingga untuk menangganinya tidak bisa farsial lagi, tapi harus tugas kita bersama menangganinya, mulai dari keluarga, pekerja, kalangan pendidikan, ulama, Pendeta juga harus bisa menanggapinya untuk membrantas narkoba ini,” ucapnya.
Sedangkan, khususnya Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri yang berbatasan langsung dengan Negara lain seperti Malaysia dan Singapura sangat rentan dengan peredaran dan penyalahgunaan Narkotika. Dan bahkan dulunya jadi tempat transisinya peredaraan Narkoba.
”Tapi dalam perkembangan belakangan ini, Tanjungpinang bukan dikatakan sebagai tempat transitnya narkoba lagi, tapi bisa dikatakan tempat pasarnya peredaran narkoba. Untuk itu kita harus lebih waspada lagi, dengan cara saling membantu, saling berkoordinasi, saling bahu membahu untuk memberantas Narkotika di daerah kita Tanjungpinang ini,” ujarnya.
Selain itu, dalam mencegah dan memberantas bahaya narkoba, pihaknya terus melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada lapisan masyarakat, baik di lingkungan sekolah, LSM, Ormas, dan tempat-tempat ibadah.
“Untuk tempat ibadah, kita selalu berkoordinasi dan minta kepada pemuka Agama yaitu Ustad dan Pendeta, untuk menyampaikan bahaya narkoba,” tutup Abdul.