Inforakyat, Tanjungpinang- Mengingat banyaknya keunggulan meteran listrik prabayar, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Tanjungpinang menghimbau masyarakat untuk beralih ke listrik transaksi jual beli Kwh yaitu meteran prabayar. Namun, ini tidak diwajibkan.
Manager Rayon Kota Tanjungpinang, H. Zulhardi menjelaskan bahwa hal ini merupakan program dari PLN supaya tidak ada lagi dusta antara PLN dan pelanggan, tetapi bukan di wajibkan harus memakai meteran tersebut.
“Kita sosialisasi seluruhnya, memang wajib itu tidak, cuman kita menghimbau agar seluruh pelanggan menggunakan meteran prabayar tersebut mengingat keunggulan sangat banyak,” kata Zulhardi, Jumat (9/2) di Kantornya.
Menurutnya, wajib itu timbul dari diri masyarakat sendiri bukan dari pihanya.
Agar pelanggan juga tidak keliru, Ia juga mebjelaskan, jika pelanggan beli token sebesar Rp100 ribu yang dapat otomatis kurang lebih sekitar 60,1 Kwh. Untuk harga 1 Kwh itu sebesar Rp1467.
“Nah, uang yang Rp100 itu yang pertaman dipotong biaya ADM Bank Rp2500-3000 tergantung banknya, lalu potong PPj misalnya 7 persen sudah Rp7 ribu dan sisa Rp93 ribu. Nah 93 dibagi 1467 maka kurang lebih 60,1 ini hasilnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, adapun keunggulanya meteran listri prabayar tersebut yakni tanpa petugas catat sehingga tidak ada kesalahan baca meter, tanpa rekening minimum/Abonemen/biaya beban, tanpa tunggakan dan tanpa pemutusan, tidak ada biaya keterlambatan atau denda, kemudahan pembelian Token, pembelian token minimum Rp20 ribu, bebas token kadaluwarsa, mudah dalam mengatur pemakaian listri atau bisa lebih hemat, lebih aman dan terdapat fitur informasi.
“Seharusnya mereka (Pelanggan) bayar beban tiap bulan, tapi pake token jadi tidak bayar. Istilahnya pelanggan pintar listriknya prabayar,” tutupnya.
Amri/red