Inforakyat, Tanjungpinang- Bangunan Taman di Pelantar Pulau Penyengat tepatnya di depan Balai Adat Penyengat belum selesai dikerjakan sudah mengalami penurunan tiang sebelah alias rusak.
Sekretaris Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri, Raja Al Hafis mengatakan, bangunan yang baru dilaksanakan pada tahun 2017 lalu itu bisa dikatakan sudah rusak belum selesai dikerjakan.
“Bisa dikatakan rusak lah, rusak itu artinya pondasinya tidak kuat sehingga lantainya tidak lagi rata,” kata Raja, Rabu (14/2) usai menghadiri Pembukaan Festival Pulau Penyengat.
Ia menyayangkan, apabila nanti didatangi orang-orang ramai dan runtuh, dan memakan korban sehingga tidak baik hasilnya. Jadi sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, pihaknya berharap agar bangunan itu cepat diselesaikan.
Ia juga mengatakan bahwa, dirinya sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Gubernur Kepri, Nurdin Basirun.
“Saya tadi sudah menyampaikan ke Pak Gubernur terkait permasalahan ini. Alhambulillah Pak Gunernur sudah menanggapi dan pak Gubernur mengatakan akan segera menyampaikan kepada pelaksana untuk dapat meninjau kembali bagaimana sistem pekerjaan itu,” ucapnya menyampaikan.
Lanjutnya, meninjau apakah ada yang salah atau perencanaannya yang salah, itu akan ditinjau kembali sehingga bangunan tersebut betul-betul layak.
Ia berharap, bangunan itu bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan nyaman untuk para pengunjung.
“Bangunan itu jangan asal bangun saja, sehingga tidak ada manfaatnya. Jadi kita harapkan itu betul-betul banyak memberikan manfaat nantinya,” ucapnya.
Menurut Dia, bangunan yang turun itu tidak boleh hanya ditempel-tempel saja, karna itu akan menjadi masalah lagi. Maka itu, harus benar-benar diperhatikan.
“Muda-mudahan apa yang kita sampaikan kepada pak Gubernur dan kemudian didukung oleh Pejabat Walikota Tanjungpinang segera terlaksana. Jadi, apa yang dibangun di Pulau Penyengat ini memberikan manfaat yang luar biasa,” tutupnya.
Amri/red