Inforakyat, Tanjungpinang- Persaudaraan Sehati Hati Terate (PSHT) Cabang Tanjungpinang-Bintan bersama pengurus pusat Madiun menggelar temu kadang dan buka puasa bersama, Rabu (30/5) di Rumah Makan Pecel Ponorogo Jalan Nusantara km 13 Arah Kijang.
Ketua PSHT Cabang Tanjungpinang, Qomarudin mengatakan bahwa maksud dan tujuan kehadiran pengurus pusat Madiun ini yang pertama tentunya silaturahmi.
Selain itu, lanjutnya, untuk menguatkan kembali kerukunan dan keharmonisan antar warga PSHT. Karena PSHT bukanlah organisasi murni melainkan organisasi persaudaraan.
“Yang pertama kita silaturahmi, terus menguatkan kembali kerukunan dan keharmonisan antar warga PSHT. Karna kita (PSHT) ini bukanlah organisasi murni tapi organisasi persaudaraan,” jelasnya.
Dikesempatan itu juga, ia menjabarkan beberapa poin pembahasan seperti, sosialisasi tentang Hak Paten beberapa produk PSHT, serta meluruskan pemahaman tentang informasi miring pasca wafatnya pimpinan PSHT, Tarmadji, BH yang sudah memimpin selama lebih dari 30 tahun hingga tutup usia.
“PSHT berdiri sejak 1922 lalu dan warga dan anggota PSHT Tanjungpinang-Bintan kita sudah ada lebih kurang 1000-an orang,” ucapnya.
Ketua Bidang Antar Lembaga PSHT Pusat Madiun, Bagus Risky Dinarwan mengatakan, selain kunjungan dan buka puasa bersama ini, pihaknya juga ingin diskusi internal antar pengurus dan warga PSHT.
“Kebetulan saat ini kita (PSHT) sedang mengalami sedikit ujian terhadap rasa persaudaraan. Oleh karna itu kita datang untuk membahas dan meluruskan informasi miring tentang PSHT yang viral belakangan ini,” katanya.
Dalam pertemuan ini pihaknya mencoba untuk meluruskan daripada saudara-saudari yang menerima berita di Media Sosial (Medsos), group WhatsApp yang mungkin tak bisa dipertanggungjawabkan.
“Kita kembali ke ajaran PSHT. Jadi, kita urai permasalahan PSHT itu lewat Sarasehan ini, kita luruskan bagaimana sebenarnya yang terjadi,” ucapnya.
Ia berpesan kepada seluruh saudara-saudari PSHT Cabang Tanjungpinang-Bintan yang berhalangan atau tidak bisa hadir pada acara acara ini sebaiknya nanti menghubungi Ketua Cabang atau pengurus setempat agar bisa memperoleh informasi yang sebenarnya.
“Kami selaku pengurus pusat Madiun berpesan kepada saudara-saudari yang belum sempat hadir, agar kembali ke ajaran leluhur itu sendiri,” harapnya.
Menurutnya, PSHT itu terkenal berbudi pekerti, luhur, benar salah bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa.
“Kenal diri itu berarti kita harus kenal pada diri kita. Kita harus belajar jujur kepada diri kita, sehingga kalau menerima berita dari Medsos atau yang kurang jelas sebaiknya kita abaikan atau klarifikasi dulu dan mungkin salah satunya lewat sarasehan ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, yang paling penting bahwa di Terate itu adalah satu untuk menjalin rasa persaudaraan, sehingga segala permasalahan yang ada bisa saling menjaga.
“Kita ini adalah saudara dan kami yakin dengan rasa persaudaraan semua permasalahan bisa kita selesaikan bersama,” tegesnya.
Ia menambahkan, saat ini PSHT pusat sedang dalam pengurusan hak paten, meliputi jurus, logo, design baju dan beberapa produk lainnya.
“Ini sudah kita daftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham),” tutupnya. (Amri/red)