Inforakyat, Batam- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sosialisasikan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kegiatan dengan Tema “Peran Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba” dilakanakna melalui Program Podcast “SARAPAN BUBUR PEDAS” (Saran dan Pandangan, Bual-Bual Urusan Politik, Edukasi Kesadaran Sosial) Bakesbangpol Episode 3 di Studio Tribun Batam Komplek MCP Industrial Park, Jalan Kerapu, Tanjung Sengkuang, Batu Ampar, Kota Batam, Selasa (6/5/2025).
Sekretaris Bakesbangpol Aludin Andi, menyampaikan bahwa Pada Podcast SARAPAN BUBUR PEDAS episode 3 ini Bakesbangpol menghadirkan Narasumber, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Riau, Dewi Kumalasari dan Kepala BNN Kepri yang diwakili Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kepri Lisa Mardianti dan dipandu Presenter dari Redaksi Tribun Batam Tomi.
Sekretaris Bakesbangpol Kepri Aludin Andi mengatakan Sosialisasi ini merupakan amanat dari Perda No.3 Tahun 2024 tentang Fasilitas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua TP PKK Kepri Dewi bahwa narkoba adalah ancaman serius bagi generasi muda. “Maka keluarga merupakan lingkungan pertama dalam membentuk karakter anak,” ujarnya.
Adapun peran aktif keluarga yang dimaksud sangat penting dalam pencegahan narkoba yakni:
“Mengawasi aktivitas dan pergaulan anak, Membangun komunikasi yang terbuka dan mendukung, Memberikan pendidikan tentang bahaya narkoba sejak dini,” kata Dewi.
Selain itu, setiap Orang Tua Menjadi Teladan yang Baik dimana Anak meniru perilaku orang tua, Tunjukkan gaya hidup sehat dan bebas dari zat adiktif serta Berikan contoh perilaku positif sehari-hari.
“Lalu membangun Komunikasi Positif dengan mendengarkan dan mengajak anak berdiskusi, Ciptakan suasana harmonis di rumah, Hindari komunikasi yang menghakimi atau menyudutkan.
Pentingnya Menanamkan Nilai Agama dan Etika, Deteksi Dini dan Tindakan Cepat, Waspadai perubahan perilaku anak dan segera konsultasikan jika dicurigai penyalahgunaan narkoba,” jelas Dewi.
Sementara itu Penyuluh Narkoba Ahli Madya BNN Lisa Mardianti Kepri menyampaikan bahwa Perkembangan kejahatan narkoba saat ini sudah sangat mengkwatirkan, karena kondisinya sudah darurat narkoba dengan eskalasinya setiap tahun meningkat dan jenis narkoba baru (NPS) yang beredar pun jumlahnya semakin banyak.
“Sehingga di butuhkan keseriusan dalam penanganan masalah narkoba ini. Bahkan sebagai salah satu keseriusan dari Presiden Prabowo, beliau sampai memasukan ke dalam Asta Cita-nya untuk memperkuat Pencegahan dn Pemberantasan korupsi dan Narkoba,” jelas Lisa.
Berdasarkan data hasil survei BNN dan BRIN Tahun 2023 angka prevalensi penyalahgunaan narkoba berada di 1,73% atau setara dengan 3,3 juta jiwa penduduk Indonesia pecandu narkoba (usia 15 hingga 64 tahun).
“Setiap 2 tahun sekali BNN dan BRIN melakukan survei prevalensi penyalahgunaan narkoba di indonesia. Adapun jenis narkoba saat ini yang banyak beredar dan disalahgunakan berdasarkan hasil survei adalah Ganja, Sabu dan Ekstasi,” ungkapnya.
Sementara dampak yang di timbulkan dari penyalahgunaan narkoba sangat komplek sehingga daya rusaknya sangat luar biasa, terutama berdampak pada kesehatan, perubahan mental sampai pada gangguan jiwa, perubahan perilaku ( adiktif/ kecanduan), gangguan lingkungan sosial.
“Juga berdampak pada finansial, meningkatnya kejahatan,” ujarnya.
Sementara Faktor-faktor yang bisa menyebabkan seseorag terjerumus dlm penyalahgunaan narkoba antara lain bisa berasal dari individu itu sendiri atau keinginan coba-coba, rasa ingin tahu atau penasaran yang besar, ikut tren, Faktor Ketersedian dari zat narkoba dengan kemudahan memperoleh narkoba.
“Ada juga Faktor Lingkungan dengan tinggal di lingkungan yang rawan narkoba, keluarga yg tidak harmonis,” paparnya.
Selanjutnya Pemerintah perlu melakukan upaya atau langkah langkah dalam Penanganan masalah narkoba denga, Pencegahan yaitu melakukan Informasi dan edukasi bahaya narkoba ke masyarakat melalui media elektronik dan non elektronik, kampanye anti narkoba, program Remaja teman sebaya, program desa dan kelurahan Bersinar, Program ketahanan Keluarga, program Soft skill atau ketahanan diri anak dan remaja terhadap narkoba.
“Pemberdayaan Peran serta Masyarakat dan Pemberdayaan Alternatif untuk kawasan rawan narkoba, Rehabilitasi yaitu Layanan Rehab Rawat Jalam dn Rawat Inap, melakukan Intervensi Berbasis Masyarakat atau pembentukan Agen Pemulihan di desa dan kelurahan Bersinar. Pemberantasan yaitu Memutus mata rantai jaringan sindikat narkoba,” bebernya.
Untuk P4GN ini dibutuhkan sinergi dan Kolaborasi dengan seluruh stakeholder baik Pemerintah daerah, instansi vertikal, TNI, Polri, Ormas , institusi Swasta, lingkungan Pendidikan, lingkungan Masyarakat dalam Upaya penanganan masalah narkoba. Karena penanganan narkoba membutuhkan kepedulian dn keterlibatan dr seluruh stakeholder dn masyarakat.
Menutup Kegiatan Podcast, Ketua TP PKK menghimbau kepada seluruh Masyarakat untuk sayangi diri, keluarga dan lingkungan. “Hindari penyalahgunaan narkoba, wujudkan Generasi sehat generasi yang bersih dari penyalahgunaan narkoba. Mari Hidup Sehat Tanpa Narkoba,” tutupnya. (Advertorial)