Inforakyat, Natuna- Bagi sebagian masyarakat Indonesia dengan kemampuan ekonominya di bawah rata-rata, penyakit adalah momok terbesar dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Seiring berjalannya Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, dilema masyarakat akan biaya kesehatan atas penyakit yang mereka derita kini telah hilang.
Muhardi Sakti, 49 tahun, pria yang penghasilan sehari-harinya menjadi buruh bangunan lepas ini merupakan peserta JKN-KIS yang terdaftar sebagai peserta PBI APBN. Peserta yang iuran JKN nya ditanggung oleh Pemerintah Pusat ini tinggal bersama istri, anak, serta orang tua dan mertua yang berada di Desa Kelarik, Kecamatan Batubi Jaya, Kabupaten Natuna.
Muhardi, biasa disapa, setahun belakangan ini divonis oleh dokter yang memeriksanya bahwa ia mengalami kondisi kerusakan jaringan di otak akibat tidak mendapatkan cukup suplai oksigen, karena terhambatnya aliran darah ke daerah tersebut (stroke infark).
Muhardi mengatakan bahwa saat berkunjung dan berobat baik ke puskesmas dan rumah sakit tidak ada kendala sama sekali selama peserta mau mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Menurutnya, ketika ia berkunjung ke semua fasilitas kesehatan, pelayanannya sangat memuaskan baik di puskesmas maupun rumah sakit.
”Dari kartu sekecil ini, siapa sangka manfaatnya luar biasa? Saya sangat berterima kasih dengan adanya program JKN-KIS ini saya bisa berobat geratis tanpa harus memikirkan biaya, keluarga kami tidak tahu harus mencari biaya pengobatan kemana untuk berobat apabila tidak ada program JKN-KIS,” ucap Muhardi sambil memperlihatkan kartu JKN-KIS miliknya. Kamis (11/4).
Sejak 1 Januari 2014, Indonesia telah mengimplementasikan Program JKN-KIS, yang memastikan seluruh warga negara mendapatkan akses layanan kesehatan saat membutuhkan, sampai dengan saat ini.
“Saya sungguh mendukung berlangsungnya program JKN-KIS, karena masih banyak masyarakat yang tidak mampu dan sangat membutuhkan program ini di luar sana,” ungkapnya.
“Untuk BPJS Kesehatan selaku penyelenggara maju terus untuk menggiatkan program ini. Saya juga berharap masyarakat lainnya juga bisa kompak gotong royong membantu sesama yang sedang sakit, dengan membayar iuran tepat waktu,” tutup Muhardi. (Red/rilis)