Home / Aspirasi / Cari Solusi Atasi Masalah Sampah, Komisi III DPRD Kepri Belajar Teknologi Gasifikasi ke PLTSa Putri Cempo

Cari Solusi Atasi Masalah Sampah, Komisi III DPRD Kepri Belajar Teknologi Gasifikasi ke PLTSa Putri Cempo

Inforakyat, Solo- Komisi III DPRD Provinsi Kepri melakukan kunjungan kerja atau biasa disebut kunker ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo, Solo, Selasa (21/2).

Kunker yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Widiastadi Nugroho ini bertujuan untuk mempelajari secara teknis pemanfaatan sampah untuk kota-kota besar.

“Sistem ini bisa menjadi solusi kongkrit bagi pengelolaan kota besar. Ini juga bisa mengatasi masalah pengelolaan sampah di Batam,” ujar Widiastadi Nugroho.

Politisi PDI Perjuangan ini juga mengatakan Komisi III DPRD Kepri melakukan kunker ke PLTSa Putri Cempo, Solo ini karena ini bagian upaya untuk menerapkan energi ramah lingkungan.

“Kami sangat tertarik dengan teknologi PLTSA ini selain bisa mengatasi permasalahan sampah, PLTSa juga merupakan upaya kita beralih energi ramah lingkungan,” jelasnya.

Sementara Direktur PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) Gangga selaku operator PLTSa Putri Cempo membenarkan seperti apa yang disampaikan oleh Widiastadi Nugroho.

Lebih lanjut ia menjelaskan ada beberapa tahap yang dilalui sampah dengan sistem gasifikasi. Karena, sampah masuk ke pembakaran.

Kemudian masuk ke junction box kemudian masuk ke siklon, lalu masuk ke back filter jadi saringan udara untuk membersihkan singgahnya dari saringan udara masuk.

Lebih lanjut ia menjelaskan, proses dilanjutkan ke head excharger guna menurunkan temperatur. Setelah itu dilanjutkan filter halus untuk menyaring partikel-partikel yang tidak berguna dan setelah bersih masuk ke mesin gas engine generator genset.

“Pembakaran tersebut membutuhkan kurang lebih 545 ton sampah per hari dengan kombinasi sampah baru sebanyak 350 ton dan sisanya sampah lama,” ujar Gangga.

PLTSa Putri Cempo menggunakan teknologi gasifikasi dari India dan engine dari Cina dengan nilai investasi sebesar Rp 330 miliar.

PLTSa Putri Cempo sendiri dapat menghasil daya listrik sebesar 8 MW. Dari 8 MW tersebut 3 MW digunakan untuk kebutuhan sendiri dan 5 MW disalurkan ke PLN Persero.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral  (ESDM) Provinsi Kepri M Darwin menabahkan nilai investasi untuk membangun PLTSa cukup besar.

“Namun kami tetap akan terus mempelajari dan berusaha agar teknologi ini bisa digunakan di Batam dan Kepri umumnya,” tambahnya. (Red/rilis)

About Redaksi

Check Also

Pemprov Kepri Melalui DKP Salurkan Berbagai Bantuan Kepada Nelayan dan Masyarakat Termasuk Perlindungan BPJS Untuk Sejahterakan Nelayan

Inforakyat Tanjungpinang- Salah satu Program Prioritas Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yakni Program Perlindungan Nelayan. …