inforakyat.com Gerbang Informasi Masyarakat Kepri
Related Articles
Inforakyat, Tanjungpinang- Sejumlah mahasiswa di Tanjungpinang yang berasal dari Forum Demokrasi Mahasiswa (FDM), Gerakan Pemuda Daerah, Gerakan Aktivis Kepri mendesak majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang menghukum seberat-beratnya para pelaku penyeludupan sembako, minuman beralkohol dan barang bekas.
Desakan itu disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi melalui aksi unjuk rasa di Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Selasa (9/8).
Aksi serupa mendesak penyeludupan barang yang berasal dari Singapura, yang dibawa Kapal Kharisma Indah dan Kawal Bahari I.
“Indikasi adanya permainan dalam perkara ini sudah mulai terlihat saat pihak kejaksaan melepaskan (pinjam pakai) Kapal Kharisma Indah, sedangkan Kawal Bahari I tidak diizinkan,” kata koordinator aksi Alamudin.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak aparat penegak hukum pusat untuk mengawasi proses penegakan hukum dalam perkara ini.
Para aktivis itu juga mendesak pihak pengadilan untuk menghadirkan tim ahli yang bertugas memeriksa keabsahan dokumen kapal tersebut. Hal itu disebabkan aksi penyeludupan terindikasi melanggar Pasal 285 UU Nomor 17/2012 tentang Pelayaran.
“Pelaku utama dalam perkara ini harus mendapat hukuman sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Zainal, salah seorang orator.
Mahasiswa juga mendesak pihak kepolisian untuk menindak aksi premanisme di ruang persidangan saat Ahang, yang diduga sebagai otak penyelelupan diperiksa sebagai saksi.
Aksi intimidasi dan kekerasan yang dilakukan sejumlah preman terhadap beberapa jurnalis yang meliput proses persidangan itu, sebagai bentuk intimidasi terhadap tugas jurnalis dan majelis hakim. “Ini permasalahan serius yang harus ditangani secara serius pula,” ujarnya.
Pantauan dilapangan, aksi unjuk rasa sempat ricuh ketika mahasiswa berusaha masuk ke halaman Kantor PN Tanjungpinang melalui jalan umum. Anggota kepolisian berupaya mencegahnya, sehingga terjadi keributan.
