Inforakyat, Tanjungpinang- Massa nelayan dan Mahasiswa anak nelayan yang berunjukrasa di kantor Guberbur Kepri terlihat saling dorong dengan aparat Kepolisian yang mengamankan jalannya demo.
Aksi saling dorong yang terjadi beberapa saat itu dipicu keinginan pendemo yang bergerak maju untuk menduduki kantor gubernur Kepri. Namun dihalangi oleh brikade polisi.
“Jangan anarkis. Pak polisi juga jangan main pukul. Kami disini bekerja sama dengan polisi. Kami hanya minta pejabat maupun gubernur menemui kami disini,” kata Asman, koordinator aksi Nelayan saat berorasi di halaman kantor gubernur Kepri, Rabu (17/5).
Massa Nelayan mendesak maju untuk menduduki kantor gubernur karena merasa aspirasi mereka tidak digubris Kepala Dinas Kelautan maupun Gubernur Kepri.
“Kami sudah minta pejabat untuk menemui kami. Namun satupun tak ada yang mau menemui. Kami harus menduduki kantor Gubernur,” ujarnya lantang.
Dengan kesigapan dan kesadaran pendemo, kericuhan dan saling dorong bisa diatasi. Namun, koordinasi aksi meminta agar Kepolisian dapat menghadirkan pejabat provinsi Kepri untuk menemui dan mendengarkan aspirasi Nelayan.
“Jika sampai pukul 12.00 WIB bapak Gubernur dan Kepala Dinas Kelautan tidak datang menemui kami, maka kami akan bergerak menduduki kantor Gubernur,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, terlihat massa pendemo sudah mulai tenang dengan kawalan ketat pihak Kepolisian. Sementara pihak pejabat Provinsi belum terlihat menemui pendemo.