Inforakyat, Tanjungpinang- Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia tidak khawatir ke wilayah itu.
“Kepri sampai sekarang bebas dari Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, Selasa (10/3).
Ia menjelaskan tim terpadu sudah mendeteksi orang-orang yang melakukan kontak dengan dua penderita Covid-19 tersebut. Sebanyak 34 orang yang melakukan kontak primer dan sekunder berhasil diamankan.
Mereka sudah dikarantina dan menjalani masa inkubasi. Hasil dari pemeriksaan medis selama 14 hari menunjukkan ke-34 orang tersebut negatif Covid-19. Bahkan mereka sudah kembali ke rumahnya, dan beraktivitas seperti biasa.
“Sampai sekarang dari hasil pemeriksaan medis terhadap orang-orang dalam pengawasan dinyatakan negatif Covid-19,” tuturnya.
Sejumlah kegiatan kementerian batal yang akan diselenggarakan di Batam lantaran pesertanya khawatir Covid-19.
Hal itu disebabkan informasi terkait Covid-19 di Batam membuat peserta kegiatan yang akan diselenggarakan pihak kementerian merasa khawatir sehingga dialihkan le daerah lainnya.
Kegiatan yang rencananya diselenggarakan di Batam seperti pertemuan sekretaris daerah di Batam pada pertengahan bulan ini.
“Ada beberapa kegiatan kementerian yang batal dilaksanakan di Batam, karena ada penolakan dari peserta. Panitia masih mencari daerah lainnya,” ujarnya.
Tjetjep mengatakan peserta merasa khawatir tertular Covid-19 di Batam setelah Singapura mengkonfirmasi dua warganya positif Covid-19 setelah dari Batam.
Berita terkait persoalan itu heboh dalam waktu yang singkat baik di daerah maupun secara nasional.
Namun ia menyatakan sama sekali tidak menyalahkan informasi yang disajikan di sejumlah media massa maupun media sosial terkait orang-orang di Batam yang pernah kontak dengan dua orang warga Singapura yang dinyatakan positif Covid-19.
Dampak dari informasi itu, masyarakat luar daerah Kepri khawatir ke Batam. Hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan pelaku usaha di Kepri, terutama pengusaha transportasi, hotel, restoran dan pedagang.
“Kondisi seperti ini tentu tidak baik. Kami memiliki kewajiban untuk memperbaikinya,” katanya. (Red)