inforakyat.com Gerbang Informasi Masyarakat Kepri
Related Articles
Inforakyat, Tanjungpinang- Kota Tanjungpinang akan memiliki ikon baru seperti Bundaran HI Jakarta. Pemko Tanjungpinang merancang akan membangun bundaran seperti HI Jakarta itu di Batu 8 Atas.
Selain agar arus lalu lintas lebih mudah diatur, bundaran ini nantinya akan menambah keindahan kota. Karena sedang dirancang, belum bisa dibeberkan lebih teknis seperti apa bundaran itu nanti apakah dilengkapi air mancur atau tidak.
Pelaksana tugas (Plt) Walikota Tanjungpinang, Hj Rahma mengatakan, memasuki tahun kedua masa pemerintahannya, berbagai program untuk merealisasikan janji kampanye terkait penataan perwajahan kota sudah mulai dilakukan.
Ke depan, perwajahan kota akan terus dipoles. Sehingga pemandangan tidak monoton sepanjang perjalanan di kota ini. Akan ada hal-hal baru untuk dilihat.
Selain penataan wajah perkotaan, sektor pendidikan juga tetap fokus pemko baik pembangunan sarana prasarana, melanjutkan program seragam gratis dan lainnya.
Demikian juga dengan sektor kesehatan yang sangat serius ditangani mulai dari ibu hamil, bayi, balita hingga orangtua.
Untuk mengatasi persoalan banjir masih terus berjalan baik itu dalam melancarkan air air di drainase, maupun perencanaan pembangunan drainase besar di beberapa titik banjir hingga menyelesaikan persoalan lahan yang menyangkut pembangunan infrastruktur.
Penanganan ini, menurut Rahma tak mudah dan butuh waktu. Meski demikian berbagai usulan dalam program kerja OPD terkait sudah dilaksanakan.
Rahma menuturkan, komunikasi ke berbagai Satuan Kerja (Satker) pusat yang berada di Kepri dan Tanjungpinang sudah dilaksanakan untuk membantu mengatasi pembangun infrastruktur besar di kota ini.
Mulai dari pembahasan penataan perwajahan Kota Tanjungpinang, banjir sampai dengan pemenuhan kebutuhan dasar. Seperti ketersediaan air bersih, penanganan banjir, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Rahma mengatakan, ke depan, Pemko akan membangun jalan yang lebih refresentatif dan sesuai kebutuhan di beberapa titik. Mulai dari Simpang Empat Pamedan, Simpang masuk Bandara Batu 12, arah Uban sampai dengan Simpang Batu 8 Atas.
”Tim melalui OPD terkait sedang menyusun perencanaan. Intinya kita ingin perubahan perwajahan di Kota Tanjungpinang. Tujuannya lebih nyaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat PUPR) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menuturkan, tim melalui bidang terkait sedang menyusun dan membangun komunikasi untuk merealiasikan pembangunan beberapa ruas jalan.
Salah satunya pembangunan Simpang Batu 8 Tanjungpinang seperti bundaran HI di Jakarta. Selain itu, memperlebar ruas jalan di Simpang Empat Pamedan dan membuka akses jalan dari RSUP ke Simpang Bandara Batu 12.
Terkait realisasi pembangunan ini, ia menuturkan mereka telah melakukan komunikasi ke Satker terkait. Dari pertemuan itu, menyambut baik usulan tersebut. Serta meminta pihaknya menyiapkan syarat-syarat diminta.
”Kami sudah bangun komunikasi ke pihak-pihak terkait,” tuturnya.
Meski demikian, ia menuturkan jika pembangunan di daerah ini berhasil tak terlepas dari kerja sama atau dukungan dari masyarakat.
Menurutnya, beberapa pembangunan atau pelebaran jalan di Tanjungpinang melibatkan masyarakat. Khususnya terkait pembebasan lahan.
Dituturkannya, beberapa masyarakat ditemui ada yang mengibahkan atau mau mengikuti ketentuan ganti dari pemerintah.
Bila hal ini bisa dikomunikasikan dengan masyarakat terkait, maka persoalan dasar bisa diselesaikan yaitu ketersediaan lahan.
Zulhidayat menuturkan, sisanya masih terus dikomunikasikan. Ia berharap mendapat dukungan agar proses pembukaan jalan dan pelebaran upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat secara umum bisa terpenuhi.
Ketua Komisi III DPRD Tanjungpinang, Agus Djurianto mengaku mendukung program pembangunan di Tanjungpinang. Apalagi jika anggarannya bisa bersumber dari pemerintah pusat.
Kata dia, jika hanya mengandalkan APBD Pemko sangat terbatas. Untuk merealisasikan ini, ia mengingatkan OPD terkait bisa mempersiapkan syarat yang diminta. Utamanya ketersediaan lahan sampai dengan proposal pengajuan ke pusat.
Agus menuturkan, penataan perwajahan mulai dari kawasan kumuh sampai dengan jalan perlu dilakukan. Harus dimulai dengan perencanaan yang matang.
Menurutnya, rekan-rekan di DPRD tidak akan menghalangi jika itu untuk kepentingan publik dan disampaikan secara detail. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun komunikasi ke semua elemen. (Advertorial)
