Inforakyat, Tanjungpinang- Sudah sejak pagi, kawasan Sungai Carang telah diramaikan oleh masyarakat. Antusiasme dan animo masyarakat sangat luar biasa untuk menyaksikan Pembukaan Internasional Dragon Boat Race (DBR) 2018, Jumat (19/10).
41 tim siap berlaga dari berbagai daerah di dalam negeri dan mancanegara. Tim yang berlaga dari dalam negeri berasal dari daerah Jambi, DKI Jakarta, dan Riau serta kabupaten/kota se-Kepri. Sedangkan tim mancanegara antara lain berasal Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.
Pembukaan Internasional Dragon Boat Race diwarnai dengan penuh keceriaan dan kegembiraan. Untuk menyambut kedatangan tamu undangan disambut dengan drum band SMP Negeri 2 Tanjungpinang yang semarak dengan lagu-lagu andalannya.
Gubernur Kepri yang diwakili oleh Asisten 1 Pemprov Kepri, Raja Ariza, Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, Wakil Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, beserta tamu VIP lainnya disambut dengan pencak silat Melayu yang dipertunjukkan oleh anak-anak yang mahir berpencak silat.
Sebelum memulai acara pembukaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Raja Hafizah dan diikuti dengan Tari Persembahan Makan Sirih yang menambah khidmat suasana acara.
Syahrul dalam sambutannya mengatakan kegiatan DBR ini bukan sekedar ajang olahraga saja, akan tetapi untuk memperkenalkan destinasi wisata di Kota Tanjungpinang kepada tamu-tamu luar Kepri dan mancanegara.
“Semoga perlombaan ini bisa menarik wisatawan untuk mengunjungi objek wisata di kota Tanjungpinang. Wisatawan Nusantara maupun mancanegara perlu mengenal lebih lanjut destinasi wisata di Kota Tanjungpinang,” ungkap Syahrul.
Syahrul juga mengatakan dipilihnya lokasi Sungai Carang sendiri dipilih karena pertimbangan arus air yang relatif normal, tidak terganggu gelombang kapal dan dibuat sedemikian rupa sehingga mengikuti standar internasional. Selain itu Sungai Carang juga kental dengan nuansa kebudayaan Melayu.
“Pemindahan lokasi lomba sudah dimulai sejak 2014 lalu dengan berbagai pertimbangan yang sangat berpengaruh dengan kriteria yang cocok dengan kondisi Sungai Carang yang memiliki arus yang normal, tidak ada aktivitas pelayaran dan memenuhi standar internasional,” jelasnya. (Red)