Inforakyat, Tanjungpinang- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memfokuskan perhatian untuk menurunkan pengangguran terbuka yang meningkat akibat pandemi Covid-19.
Demi mencari solusi menurunkan pengangguran, Pj. Sekretaris Daerah Lamidi secara khusus mengundang BPS Kepri berdiskusi dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Senin (8/11).
Lamidi di awal FGD mengatakan tingkat pengangguran terbuka di Kepri harus terus ditekan di tahun 2022 untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Melansir data dari BPS, perekonomian Kepulauan Riau triwulan III-2021 secara year on year tumbuh sebesar 2,97 persen. Jika dibandingkan pada triwulan III-2020, ekonomi Provinsi Kepri sempat terkontraksi sebesar -5,81 persen.
Pada tahun 2021, diketahui total penduduk usia kerja di Kepri sebanyak 1.767.979 orang. Dari jumlah tersebut, penduduk yang termasuk angkatan kerja berjumlah 1.207.014 orang. Sementara tingkat pengangguran di Kepri mencapai 9,91 persen atau 119.595 orang. Hasil ini didapatkan melalui Sakernas BPS di bulan Agustus 2021.
Kepala BPS Kepri, Agus Sudibyo, mengutarakan sangat penting untuk menggunakan statistik pengangguran terbuka di Kepri untuk menjadi bahan pertimbangan kepala daerah untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat membantu penekanan angka pengangguran di Kepri.
Untuk menekan angka pengangguran tersebut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus mempercepat masuknya investasi padat karya di Kepri.
Kepala Dinas PMPTSP, Hasparizal, mengatakan, beberapa investor telah menjajaki Investa PLTS di Kepri. (Red)