Home / Advertorial / Fokus Tangani Banjir, PUPR Tanjungpinang Koordinasi Ke Balai Wilayah Sungai Kepri

Fokus Tangani Banjir, PUPR Tanjungpinang Koordinasi Ke Balai Wilayah Sungai Kepri

Dinas PUPR Kota Tanjungpinang melakukan pengerukan dibebera ruas sungai untuk menangani titik titik Banjir di Tanjungpinang

Inforakyat, Tanjungpinang- Pemko Tanjungpinang terus menginventarisir titik banjir di kota ini dari hulu ke hilir, sehingga bisa ditangani secara permanen.

Melalui tim dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang(PUPR) Pemko telah menelusuri sejumlah titik banjir di kota ini dan mendata persoalan apa saja yang menghambat penanganannya.

Selain persoalan biaya yang besar, banyak juga hambatan, utamanya kesediaan lahan. Pendekatan pun terus dilakukan agar masalah lahan bisa clear. Untuk itulah, kedepannya menjadi jalan keluarnya.

Setelah Koordinas dengan Kantor Balai Wilayah Sungai Kepri, Dinas PUPR Kota Tanjungpinang menurunkan Alat berat mengeruk Sungai yang dangkal disejumlah ruas sungai di Tanjungpinang

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Tanjungpinang Zulhidayat menuturkan, pihaknya konsen menyelesaikan beberapa titik banjir di Tanjungpinang. Serta bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk BWS.

Hanya saja di tengah wabah Covid-19 ini, biaya untuk penanganan banjir tidak bisa maksimal. Meski demikian, penanganan sementara tetap dilakukan dengan normalisasi.

Drainase yang sudah tersumbat dan banyak sampah menumpuk dibersihkan dari hulu ke hilir, sehingga air bisa mengalir lancar dan mengurangi ketinggian genangan air serta bisa cepat surut.

Tanjungpinang yang dikelilingi laut juga membuat banjir di beberapa titik saat hujan deras disertai air laut pasang. Sehingga sejumah kawasan akan banjir.

Plt Kepala Dinas PUPR Tanjungpinang Zulhidayat memastikan pihaknya konsen tangani Titik-Titik Banjir di Tanjungpinang dan telah Kpordinasi dengan Kantor BWS Kepri

Persoalan ini kerap membuat masyarakat resah dan sudah disampaikan kepada pemerintah maupun legislatif.

Dinas PUPR Kota Tanjungpinang ternyata secara bertahap merespon keluhan-keluhan itu dan melaksanakan penanganan banjir di beberapa titik.

Salah satunya di Kampung Bangun Sari di RT1/RWIX, Kelurahan Batu IX. Setelah sebelumnya menerima aduan dari warga sekitar dan juga turun bersama rombongan Komisi III DPRD Tanjungpinang ke lokasi.

Setelah sebelumnya penanganan banjir di kawasan Senggarang, tepatnya pembuatan drainse sementera di kawasan Sei Timun. Ini pun sudah hampir selesai, meski penanganan sementara.

Nantinya perlu pembangunan drainase permanen, sata ini masih bentuk galian dengan lebar empat meter dan panjang hampir 800 meter sampai ke hilir.

Penanganan banjir di badan jalan menuju Senggarang sudah hampir selesai membuat drainasenya. Hal ini tak terlepas dari peran serta beberapa pemilik lahan.

Salah satu Sungai yang dikeruk oleh Dinas PUPR Tanjungpinang diKampung Bangun Sari di RT1/RWIX, Kelurahan Batu IX untuk penanganan Banjir

Meski demikian, kedepan juga perlu membuat gorong-gorong di hilir karena badan sungai yang dibangun jalan. Bertujuan memecah aliran air saat hujan turun di kawasan tersebut.

Mereka berupaya menangani banjir di kawasan Taman Harapan Indah (THI) Batu 9. Begitu juga penanganan banjir di Perumahan Taman Seraya Indah, tepatnya di depan Taman Batu10. Serta banjir di Perumahan Kawasan Sungaijang.

Selain itu, pekerjaan besar dan perlu anggaran, pihak PUPR juga menyelesaikan beberapa titik banjir. Yaitu Kampung Kolam, Yudowinangun serta Pemuda dan Sungaijang.

Menurutnya, pekerjaan yang dilaksanakan saat ini masih bersifat sementara. Mereka memaksimalkan anggaran normalisasi drainase melalui swakelola.

”Ini kami akan upayakan untuk dibahas. Pekerjaan ini bentuk permanen dan perlu waktu. Bila ini sudah selesai, maka banjir di kawasan itu bisa selesai,” ucapnya.

Selain itu, timnya melalui SDA sudah menormalisasi drainase primer di Kampung Bangun Sari sepanjang 1 kilo meter.

Rencananya masih akan dilanjutkan hampir 1 kilo meter menuju hilir, dengan lebar kira-kira 9 meter.

Ia pun menuturkan, menyelesaikan normalisasi sampai ke hilir, perlu perhitungan matang di lapangan. Utamanya terkait rumah penduduk di kawasan hilir.

”Kami akan bahas kembali bersama tim teknis penyelesaikan normalisasi di kawasan hilir tersebut. Bila memungkinkan juga akan dilaksanakan, agar saat hujan turun rumah warga sekitar tak tergenang,” ucapnya.

Aliran Sungai yang dangkal kembali deras setelah dikeruk Alat Berat yang diturunkan Dinas PUPR Tanjungpinang guna mengurangi titik Banjir di Tanjungpinang

Selain itu, beberapa titik banjir di kawasan itu sudah ditinjau dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar melalui ketua RT serta bersama rombongan Komisi III DPRD Tanjungpinang, beberapa waktu lalu.

Selain itu, timnya juga melalui SDA PUPR Tanjungpinang sudah menormalisasi drainase di kawasan Sungaijang, tepatnya di perumahan di bawah.

Pekerjaan di sana, berdasarkan informasi yang diterima beberapa kawasan banjir saat hujan turun.

Penanganan di THI menurutnya perlu waktu dan anggaran, sebab akan dibuat gorong-gorong yang dialihkan dan terpadu.
Pekerjaan ini bila memungkinkan akan dilaksanakan secara bertahap di tahun mendatang.

Meski demikian, penanganan sementara akan dibangun beberapa kolam retensi atau penampungan air sementara sebelum dialirkan di drainase yang ada.

Hal ini terlaksana tak terlepas dari komunikasi dengan pemilik lahan. Penanganan di kawasan Perumahan Taman 10, menurutnya perlu pelebaran box culvert di jalan WR Supartman tepatnya di depan Gereja HKBP Batu 9.

Alat Berat sedang mengeruk aliran sungai yang dangkal untuk memperlancar arus sungai

Ini perlu koordinasi dengan Provinsi Kepri sesuai kewenangan status jalan provinsi. Meski demikian, pihaknya juga sudah melakukan penanganan dan normalisasi. Hasilnya, bila hujan turun ketinggian air tidak seperti biasanya lagi.

”Air tetap kembali ke pemukiman masyarakat, namun tidak seperti kemarin lagi. Perlu penanganan yang bekerjasama dengan Dinas PUPR Kepri,” tuturnya.

Ia menuturkan, bila Provinsi Kepri belum bisa membantu, maka tak menutup kemungkinkan akan dianggarkan melalui APBD Pemko. Meski demikian, hal ini perlu komunikasi dan dinyatakan melalui prosedur ditentukan.

Dituturkannya, pihaknya sudah melakukan komunikasi ke BWS Kepri di Batam, didampingi Hj Rahma. Dari hasil komunikasi itu, menyatakan kesiapan melanjutkan penanganan banjir di beberapa titik.

Paling prioritas yaitu pembangunan retensi di kawasan Kampung Kolam. Pihak Pemko sedang melakukan komunikasi terkait pembebasan lahan.

Menurutnya, persoalan penyelesaian banjir di beberapa titik bukan hanya terkendala anggaran, namun paling utama yaitu lahan.

Dituturkannya, pemerintah pusat melalui satker siap membantu asalkan syarat lahan sudah terselesaikan.

”Penangan banjir di Kampung Kolam sudah masuk skala prioritas di pusat, kami menyatakan kesiapan melanjutkan dan meminta anggaran. Jadi beberapa hal yang kami sampaikan saat perjumpaan kemarin,” tuturnya.

Selain itu, melanjutkan penangan banjir di kawasan Pemuda dan Sungaijang. Setelah sebelumnya melalui BWS juga sudah dibantu. Pekerjaan dilakukan secara bertahap.

Ia menuturkan, secara garis besar, penanganan banjir beberapa kawasan perlu melibatkan masyarakat sekitar. Utamanya terkait pembebasan lahan dan dukungan memastikan dampak dari pekerjaan ke perumahana sekitar.

Pihaknya berharap, melalui keseriusan kepala daerah mendapatkan dukungan sejalan dari warga sekitar. Bila ini bisa terjalin, penanganan banjir di beberapa kawasan bisa terselesaikan.

Pihaknya juga berencana membangun tiga embung, mengembangkan potensi air di lokasi tersebut. Diantaranya di bawah Quran Center, Taman Buah dan Tanjungmoco.

Pembangunan Embung di kawasan Quran Center, berdasarkan komunikasi dengan pemilik lahan bersedia mengibahkan. Apalagi bila itu untuk pembangunan sumber air untuk kepentingan banyak orang.

Sungai dangkal salah satu penyebab terjadinya titik banjir dikeruk Alat Berat Dinas PUPR Tanjungpinang

Hal ini tentu membuat Pemko Tanjungpinang merasa lega, tugas utama menyediakan lahan sudah hampir selesai. Dilanjutkan menyiapkan dokumen dan perencanaan.

”Pekerjaannya kami usulkan ke pusat melalui satker terkait. Mereka merespon baik rencana ini. Harapannya di dua lokasi, pemilik lahan juga bersedia bekerjasama atau lahannya dibebaskan sesuai hitungan tim apresial,” tuturnya.

Bila memungkinkan, hitungan biaya pembeasan lahan akan dilaksanakan di APBD Perubahan 2020 atau APBD Murni 2021 mendatang. Bila ini sudah selesai, pembangunan bisa segera dilaksanakan.

”Mungkin pertama dikerjakan Embung yang di bawah Quran Center, memenuhi kebutuhan aktivitas di situ dan rumah dinas serta lainnya. Pembangunan Embung Taman Buah, bertujuan memeunhi kebutuhan air Kmapung Bugis dan sekitarnya,” ucapnya.

Sedangkan Tanjungmoco, upaya mendukung pengoperasionalan pelabuhan di kawasan itu ke depannya.

Selain itu, pihaknya bersama Hj Rahma juga mengunjungi Balai Jalan Nasional. Beberapa hal dikomunikasikan yaitu pembangunan empat simpang jalan dan dua gorong-gorong.

Bila memungkinkan pekerjaan akan dimulai 2021 dan maksimal 2022. Hal ini masih perlu menyiapkan beberapa hal, utamanya lahan mendukung pekerjana tersebut. (Advertorial)

About Redaksi

Check Also

Mayoritas Alasan Masyarakat Pilih Rudi-Rafig Gubernur Kepri, Ingin Melihat Kemajuan dan Perubahan

Inforakyat, Tanjungpinang- Mayoritas masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ingin ada perubahan. Mereka ingin Kepri …