Inforakyat, Tanjungpinang- Dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Yusuf Mahidin mengatakan, pihaknya mulai menggalang kekuatan di UMRAH untuk mendesak pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Kepri untuk segera merekomendasikan pencairan dana hibah sebesar Rp15 miliar.
“Sejak November 2015 hingga sekarang staf UMRAH berharap mendapatkan tunjangan, yang bersumber dari dana itu. Isu tentang dana hibah itu hangat dibicarakan staf sampai sekarang,” kata Yusuf, Minggu (7/8).
Yusuf yang juga mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjungpinang ini menambahkan, jika bulan ini dana hibah belum dapat dicairkan, mahasiswa dan dosen UMRAH akan berunjuk rasa.
Ia mengatakan, akan melakukan aksi sebagai bentuk protes ke Pemerintah Provinsi Kepri dengan menutup akses jalan di Dompak, yang merupakan pusat Pemerintahan Kepri.
“Kami akan koordinasi dengan Rektor UMRAH, terlepas disetujui atau tidak terhadap rencana aksi ini, gerakan ini akan terus berjalan. Ini persoalan kesejahteraan staf UMRAH, permasalahan dapur, yang seharusnya mendapat perhatian,” ujarnya.
Yusuf mengemukakan aksi unjuk rasa merupakan jalan terakhir setelah pihak UMRAH berulang kali menghadap Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan Kepala Dinas Pendidikan Kepri Yatim Mustafa, tetapi belum mendapat hasil yang maksimal
Yusuf Mahidin secara tegas juga meminta Dinas Pendidikan Kepulauan Riau merekomendasikan pencairan dana hibah Rp15 miliar untuk perguruan tinggi tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kepri Yatim Mustafa masih menolak menandatangani rekomendasi pencairan dana hibah. Bahkan setelah dilakukan pembahasan yang pihak kejaksaan, kata dia, belum ada tanda-tanda apakah dana hibah tersebut dapat dicairkan atau tidak. “Staf UMRAH itu butuh kepastian,” tegasnya.