Inforakyat, Tanjungpinang- Paska diamankannya Empat Anak perempuan dibawah umur dihotel Harmoni, Selasa (23/10) sekira pukul 03.00 WIB lalu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Tanjungpinang melakukan pendampingan. Ternyata anak tersebut rela bekerja menjadi pendamping karaoke demi gaya hidup.
Kepala DP3APM) Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani menjelaskan bahwa alasan keempat anak tersebut mau bekerja di tempat seperti itu hanya untuk mengikuti gaya hidupnya.
“Penyebabnya karena gaya hidup. Mereka itu ingin hidup seperti kawan-kawannya sementara perekonomian keluarganya tidak mendukung sehingga mereka nyari kerja dikaraoke itu,” kata Yani, Rabu (24/10) dikantornya.
Lebih lanjut Yani mengatakan bahwa mereka ingin life style, mau punya hanpone baru, padahal keuangannya tidak cukup, makanya mereka bekerja seperti itu.
“Jadi, bukan karena ada masalah didalam keluarga mereka masing-masing,” ucapnya.
Ia menambahkan, setelah pihaknya melakukan pendampingan bersama pihak Satpol PP dan pihak kepolisian sampai selesai lalu dikembalikan kepada keluarganya masing-masing.
“Kemarin kita sudah lakukan pendampingan bersama pihak Satpol PP dan pihak kepolisian dan setelah kita kembalikan ke orang tuanya masing-masing. Jadi mereka sudah ada pada orang tuanya masing-masing,” ucapnya.
Tidak sampai disitu, pihaknya juga akan melakukan konseling atau pengarahan lagi.
“Tidak sampai disitu, kita akan lakukan konseling atau pembinaan. Saat ini kita sedang mengatur jadwal dan mereka nanti datang kesini lalu psikolog kita yang akan memberikan konseling secara rutin,” jelasnya.
“Kita kan ada psikolog satu orang dan psikolog ini nanti akan memberikan konseling atau pengarahan terhadap anak itu. Jadi nanti tergantung psikolog ini apakah sudah lepas, misalnya yang trauma dan sebagainya,” tambahnya.
Menurutnya, kalau misalnya anak-anak ini mengulangi perbuatannya pihaknya tetap melakukan pembinaan karena di DP3APM tidak sanksi atau penahanan.
“Di kita kan tidak ada sanksi atau penahanan, jadi kita tetap hanya pembinaan saja,” tegasnya.
Ia berharap, dalam konseling nanti anak-anak tersebut masih bisa belajar karena mereka masih usia belajar. (Amri/red)