Inforakyat, Batam- Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun bersama Walikota Batam Muhammad Rudi memukul Gong sebanyak lima kali sebagai tanda dibukanya secara resmi Musyawarah Besar (Mubes) Persatuan Keluarga (PK) Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu 3/3 di Hotel Golden View Batam.
Turut hadir dalam acara tersebut tokoh masyarakat NTT yang juga Danrem WP 033 Provinsi Kepri, Brigjen Gabriel Lema, S.Sos, Anggota DPR-RI Dapil Kepri Drs. Nyat Kadir, Anggota DPD-RI asal Kepri Haripinto Tanuwidjaya, Ketua DPB Perkit Kepri Ir.Jamsir, Ketua Harian PK-NTT Angelius, Staf Khusus Gubernur Dr.Ahars Sulaiman dan Bali Dalo, SH, Ketua Forum Pembauran Kota Batam Raja Makmur, dan pada tokoh Nusa Tenggara Timur.
Nurdin dalam sambutannya meminta warga Batam asal NTT agar bisa membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan berbagai rencana pembangunan.
Nurdin juga meminta warga NTT untuk selalu menjaga kebersamaan dan ketentraman. Hanya dengan kebersamaan dan ketentraman seluruh rencana pembangunan dari pemerintah daerah bisa dicapai.
“Potensi Kepri ini sangat luar biasa. Saya mengajak seluruh warga NTT untuk mengeluarkan seluruh potensi dan kemampuannya untuk ikut serta dalam pembangunan daerah kita ini. Saya minta warga NTT bersama-sama mewujudkan rencana Walikota Batam untuk membangun Batam menjadi Kota Metropolitan,” pinta Nurdin.
Nurdin tiba di tempat acara sekitar pukul 10.00 WIB langsung menuju panggung untuk bernyanyi. Dua lagu dipersembahkan Nurdin untuk masyarakat NTT yang sudah memenuhi ruangan acara. Suasana hangat dan akrab terlihat jelas di wajah masyarakat NTT yang hadir.
Suasana akrab tersebut membuat Nurdin tidak banyak memberikan pesan. Tapi kembali memilih bernyanyi bersama tamu VIP lainnya.
“Sambutan saya sambung dengan nyanyi bersama saja lah,” ujar Nurdin singkat.
Gabriel Lema, S.sos tokoh kebanggan masyarakat NTT di Kepri yang juga Danrem WP 033 Provinsi Kepri turut memberikan nasehat pada acara tersebut.
“Kita semua adalah keluarga, satu darah, satu tanah dan satu bahasa. NTT adalah Melayu dan Melayu NTT. NKRI harga mati. Jangan pernah melupakan sejarah. Mari memupuk persamaan persaudaraan dan menyatukan perbedaan. Dimana bumi dipijak, di sana langit di junjung. Berikan yang terbaik untuk pembangunan daerah yang kita ditempati ini. Berikan semua potensi yang ada,” tegasnya.
Sementara itu Walikota Batam Muhammad Rudi menegaskan penyebutan untuk warga NTT. Rudi mengatakan, seluruh masyarakat yang ada di Batam saat ini adalah warga Batam dengan asal yang berbeda-beda. Punya tanggungjawab bersama dalam membangun Batam.
“Penduduk Batam sangat multi etnis dan multi agama. Dengan potensi ini kita bangun Batam menjadi Kota Metropolitan. Kerjasama yang baik antar Entis dengan pemerintah daerah akan menghasilkan pembangunan yang cepat. Tujuannya akhirnya juga untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Rudi.
Rudi melanjutkan, masih untuk percepatan pembangunan Kota Batam , Pemko Batam akan merelokasi DAM Baloi ke tempat yang sudah disepakati dengan memberikan saguh hati Rp.15 juta per KK.
Lokasi DAM Baloi sendiri akan dibangun untuk ikon Batam. Tidak itu saja, pada tahun 2020 ditargetkan jalan lingkar timur sudah selesai.
“Saya minta bantuan kepada FKPD Batam dan Kepri, serta seluruh masyarakat Batam untuk membantu saya dalam mewujudkan Batam sebagai Kota Metropolis ini. Ekonomi kembali bergairah masyarakat sejahtera. Percayalah, tidak ada rencana pembangunan yang kami buat selain untuk mensejahterakan masyarakat,” tegas Rudi. (Red)