Inforakyat, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menegaskan, dari 2.408 pulau di Kepri, tak semuanya dalam posisi strategis yang bisa digunakan untuk pemanfaatan ekonomi. Karena itu, jika ada satu dua pulau yang bernilai ekonomi, tentu harus diberdayakan untuk peningkatan ekonomi daerah.
“Jika sentra ekonomi meningkat, pulau-pulau itu bagus juga sebagai kawasan pertahanan dan keamanan,” kata Nurdin usai menyerahkan 13 berkas ke Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, di Jakarta, Selasa (14/2).
Penyerahan berkas itu langsung diterima Enoh Suharto Pranoto, Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. Berkas yang diserahkan, di antaranya tentang pelepasan pengelolaan hutan di pulau-pulau yang diusulkan sebagai KEK di Karimun.
Pulau Asam di Kabupaten Karimun dan Galang Batang di Kabupaten Bintan memang sedang dibahas di Dewan Nasionlan Kawasan Ekonomi Khusus untuk dijadikan KEK. Dalam pertemuan terakhir dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution, ada sejumlah persyaratan yang harun dilengkapi. Persyarakatan itulah yang diserahkan Gubernur Nurdin.
Menurut Nurdin, tim dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus segera turun untuk melakukan cek ulang kelengkapan berkas-berkas itu. Itu semua dilakukan untuk percepatan mewujudkan KEK di kawasan Kepri lainnya.
“Mohon doa seluruh masyarakat agar ini cepat terealisasi,” kata Nurdin.
Selain tentang Pulau Asam, berkas-berkas tersebut juga termasuk pengajuan sejumlah pulau lainnya. Di antara pengembangan KEK Karimun itu adalah Pulau Durian Kecil, Pulau Asam, Pulau Parit, Pulau Lumut, Pulau Mudu, Pulau Kundur dan Pulau Papan.
Menurut Nurdin, sangat baik jika daerah-daerah di Kepri tumbuh beriringan dan saling menopang satu dengan yang lainnya. Bagi Nurdin, yang terpenting investasi bisa terus masuk. Apalagi untuk Pulau Asam sudah ada calon investornya.
“Investasi meningkat, ekonomi tumbuh dan rakyat semakin sejahtera,” kata Nurdin.
Tentang pemanfaatan pulau-pulau di Kepri sebagai sentra ekonomi baru juga disampaikan Nurdin dalan pertemuan Membahas Sinkronisasi Gelar Kekuatan TNI dengan Pembangunan Nasional di Kantor Kementerian Politik dan Keamanan, Jakarta, Selasa (14/2) pagi. Rapat itu dihadiri Menko Polkam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mentri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Jalil, Wakil Menteri Keuangan Marsiasmo, Kasum TNI Lakdya TNI Didit Herdiawan, Sekjen Kemenhan Laksdya TNI Widodo serta sejumlah Gubernur.
Menurut Gubernur Nurdin, pulau-pulau perbatasan di Kepri memang harus dibangun untuk security dan prosperity. Pulau-pulau di Kepri harus berfungsi untuk keamanan dan peningkatan kesejahteraan. Hal ini sebagai salah satu perwujudan membangun dari pinggiran.
“Ribuan pulau di Kepri, keberadaannya harus bermanfaat untuk keamanan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Nurdin.
Nurdin mencontohkan, Pulau Asam yang luasnya 325 hektare, sudah diminati investor. Karena itu, Nurdin berharap dukungan sejumlah pihak untuk peningkatan pemanfaatan pulau-pulau di Kepri.
Pada kesempatan itu, Menko Polkam Wiranto mengatakan dalam program Nawacita, sudah dicanangkan membangun dari pinggiran supaya keadilan tercapai.