Inforakyat, Tanjungpinang – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Nurdin Basirun menegaskan keyakinannya saat melihat langsung perkebunan sayur warga di Wacopek Kabupaten Bintan Provinsi Kepri. Nurdin menilai kebutuhan untuk jenis sayur-sayur tertentu, petani Kepri bisa memenuhinya. Apalagi, di sejumlah pulau, kondisi tanahnya cukup mendukung. Terlebih bila didukung proses pemupukan yang tepat.
“Secara perlahan-perlahan, potensi ini harus digarap. Digarap dengan fokus dan penuh kepedulian,” kata Nurdin usai meninjau lokasi perkebunan sayur di Wacopek, Bintan, Senin (16/1).
Gubernur juga ingin kelompok-kelompok tani yang sudah tumbuh didukung agar semakin berkembang. Demikian juga untuk kelompok tani yang baru juga harus didukung dan dibina.
Sementara itu, Kepada Ahmad Izhar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan, yang baru dilantik, Nurdin menekankan hal itu. Agar produksi hasil pertanian para petani bagus-bagus. Juga distribusi dan penjualannya, sehingga harga di pasaran tidak anjlok ketika panen.
Nurdin mencontohkan dengan sawi atau semangka. Jika panen, harus diatur sampai ke pasar, baik di Bintan, Tanjungpinang atau Batam bisa sesuai keperluan. Kalau terlalu membludak, dikhawatirkan harganya bakal anjlok.
Melihat harga cabe yang fluktuatif, terutama ketika harganya melambung tinggi, Nurdin minta hal ini diberi perhatian serius. Harus ada kelompok tani yang juga mengelola perkebunan cabe.
Tetang cabe, beberapa petani yang ditemui Nurdin di Wacopek menyebutkan kondisi tanah dan iklim tidak memungkin. Diperkirakan hasilnya tidak akan optimal.
Mendengar masukan petani, Nurdin kembali memerintahkan Ahmad Izhar untuk mempelajari tekstur tanah dan pengaruh cuaca di lokasi mana saja di Kepri yang memungkinkan. Termasuk jalur distribusi ke konsumennya.
Di Wacopek, selain Ahmad Izhar, Nurdin juga didampingi Asisten Pemerintahan Raja Ariza, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Burhanuddin serta Kepala Biro Humas, Protokol dan Penghubung Nilwan.
Di lahan pertanian seluas delapan hektare itu, Nurdin mendapat penjelasan dari Surano, salah seorang petani. Surano menyebutkan, lahan yang bekas tambang agak sulit dikembangkan. Demikian juga kebutuhan air bersih untuk tanaman sayur-sayur, juga ada masalah tersendiri. Apalagi untuk cabe, air bersih sangat penting.
Kembali Nurdin memerintahkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan untuk membantu dan mencari solusi penyelesaian masalah ini.
“Kehadiran kita ke lapangan langsung untuk menjemput masalah dan menyelesaikannya,” kata Nurdin yang dalam kesempatan itu Nurdin melihat hasil panen yang berjumlah dua ton.
Dengan pekerja 40 orang, hari itu Nurdin diperlihatkan panen sawi hijau, sawi minyak, bayam dan kangkung. “Pasarnya Tanjungpinang dan Batam,” kata Surano.