Inforakyat, Tanjungpinang- Pada bulan Februari 2018 angka inflasi Kota Tanjungpinang masih terus stabil yang berada pada angka 0,15%, lebih rendah di bandingkan dari pada bulan sebelumnya yang berada pada angka 0,18%, ini menunjukkan bahwa TPID Kota Tanjungpinang sangat konsisten dalam mengendalikan inflasi di Kota Tanjungpinang, Rabu (14/3).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang Riono, selaku pimpinan Rapat Bulanan TPID menjelaskan hal yang sama bahwa kenaikan pada ikan-ikan tersebut memang masih dikaitkan dengan musim utara, pada saat ini sudah masuk musim panca robah yang seharunya tidak ada lagi permasalahan kenaikan pada harga ikan-ikan tersebut, sehingga di bulan berikutnya inflasi Kota Tanjungpinang dapat lebih stabil lagi,” jelasnya dalam Rapat rutin bulanan TPID di ruang rapat Kantor Walikota, Rabu (14/3).
Selain itu Riono, juga menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi kecukupan stok kebutuhan ikan, TPID Kota Tanjungpinang sudah menjalin kerjasama dengan Kabupaten Kepulauan Anambas dan telah disambut baik.
“Kita sangat mengharapkan menjelang menghadapi puasa ramadhan dan lebaran idul fitri mendatang tidak ada lagi permasalahan kenaikan pada komuditas ikan-ikan tersebut,” harap Riono.
Dalam rapat tersebut juga perwakilan dari Bulog juga menjelaskan bahwa stok beras yang ada di Bulog saat ini 850 ton dan masih dalam perjalan sebanyak 800 ton. Stok beras ini di perkirakan masih cukup hingga bulan Juni mendatang.
Sedangkan stok gula yang ada di bulog sebabanyak 218.850 kg, sedangkan minyak masih 35.000 liter.
Ditempat yang sama, perwakilan dari Bank Indonesia (BI) juga menjelaskan bahwa inflasi pada Kota Tanjungpinang ini disebabkan oleh kenaikan pada ikan selar, tongkol dan kembung.
“Kenaikan pada ikan-ikan tersebut disebabkan oleh fenomena musim utara pada bulan lalu yang menyebabkan para nelayan tidak dapat melaut dengan optimal yang menyebabkan kurangnya pasokan ikan,” paparnya. (Humas/red)