Inforakyat, Karimun- Calon Bupati Karimun Nomor Urut 2, Iskandarsyah berniat menyumbangkan seluruh gajinya untuk mendukung pengembangan ekonomi digital jika mayoritas masyarakat memilihnya menjadi kepala daerah.
Niat itu bersemi seiring dengan keinginannya membangun kreativitas para pemuda di Karimun, dan membaca peluang pasar di masa pandemi COVID-19.
“Persaingan dunia usaha yang ketat sejalan dengan perkembangan zaman, dan sejak Maret 2020 dihantam oleh pandemi COVID-19 yang drastis menurunkan pertumbuhan perekonomian. Di Kepri terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian hingga-6,6 persen. Untuk mengubah ancaman itu menjadi peluang, memang sebaiknya kita bangkit dengan semangat dan kekuatan pemuda. Penuhi Karimun dengan kreativitas sesuai keinginan pasar,” katanya, Rabu (21/10).
Iskandarsyah mengatakan mengubah ancaman menjadi peluang di masa pandemi COVID-19 tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Apalagi Karimun, menurut dia memiliki sumber daya yang memadai.
Banyak pemuda kreatif dan energik, namun belum mendapat ruang untuk mengimplementasikan harapan dan keinginannya. Kondisi ini, kata dia tidak menguntungkan bagi pemuda maupun keluarga sebab sumber daya yang melimpah seharusnya mampu dikelola secara massif, efektif dan optimal sehingga membuahkan hasil yang berdaya guna, dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Pemerintah harus mampu melihat peluang ini, dan memberi ruang yang luas untuk meningkatkan perekonomian digital sebagai bagian terpenting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Untuk membangun ekonomi digital atau
e-commerce membutuhkan sumber daya manusia yang memadai, dan juga energi yang cukup agar usaha yang digeluti dapat berkembang pesat. Energi akan semakin besar bila seluruh pihak berkontribusi mengelola kemampuan para pemuda sehingga menjadi SDM yang handal, dan membuahkan produk yang mampu menggerakan roda perekonomian.
“Saya sangat tertarik dengan pemuda-pemuda kreatif, dan ingin memajukan mereka. Saya akan mengembangkan potensi mereka, dan memberi stimulus dengan iklas dari gaji saya seandainya terpilih menjadi bupati,” ucapnya.
Posisi Karimun yang strategis, bertetangga dengan Malaysia dan dekat dengan Singapura, menjadi salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan ekonomi digital.
Banyak pemuda di berbagai daerah berhasil membangun ekonomi digital, salah satunya dengan menjual jasa. Jasa angkutan barang dan orang, contohnya berhasil meraup keuntungan yang besar.
Di Indonesia, bisnis yang dikembangkan go-jek mampu membangun ekosistem pekerjaan baru bagi masyarakat. Aplikasi Ruang Guru juga memberi dampak positif bagi perkembangan pelajar, selain bisnis yang dikembangkan itu meraup keuntunhan yang besar.
Di Karimun juga dapat dikembangkan usaha digital lainnya, yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan peluang keuntungan. Contohnya, swalayan dan pasar di Karimun sebaiknya tidak hanya disajikan dalam bentuk konvensional, melainkan dapat dikembangkan lagi dengan cara pemesanan hingga pengantaran barang dengan memanfaatkan media sosial atau membangun aplikasi khusus.
Malaysia, negara dengan industri keuangan Islam terbesar di dunia menciptakan ekonomi Islam komprehensif sebagai langkah maju dalam mengembangkan ekonomi sesuai keinginan pasar. Malaysia mengumumkan segera meluncurkan Islamic Digital Economy Framework pada Maret 2018 sebagai tulang punggung pertumbuhan seluruh industri halal.
“Jadi ekonomi digital di era modern bukan hal yang tabu atau semu, melainkan berhasil meningkatkan pendapatan keluarga, dan sebagai penyumbang perekonomian daerah,” ucapnya. (Red)