Inforakyat, Tanjungpinang- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Kepri memberikan Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras kepada Panti Asuhan Miftahul’Ulum di Jalan Ir. Sutami Kota Tanjungpinang.
Bansos tersebut diserahkan langsung oleh Ketua DPD IWAPI Kepri yang juga Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Mimi Betty Wilingsih didampingi Sekretaris IWAPI Kepri, Yulharmidarti kepada Pimpinan Panti Asuhan Miftahul’Ulum Kota Tanjungpinang Dariani, Rabu (8/2).
Dikesempatan itu, Mimi menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan ini merupakan spontanitas yang juga dalam rangka memperingati HUT IWAPI ke 43 yang jatuh pada 12 Februari 2018.
Ia mengatakan, pertama dirinnya mendapat kabar bahwa Panti ini sedang mengalami kekurangan beras dari Media Sosial (Medsos) hal ini salah satu group WhatsApp (WA) di Tanjungpinang.
“Pertama saya mendapatkan kabar ini dari group WA disini bahwa panti ini mengalami kekurangan beras, dan saya langsung spontanitas untuk membantunya. Jadi, untuk merayakan HUT IWAPI ini kita rayakan salah satunya dengan cara memberikan bantuan ini,” kata Mimi usai memberikan bantuan tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pemberian bantuan ini hanya bersifat membantu saja, karena anak yatim piatu merupakan tangungjawab bersama. Jadi, ini bukan pencitraan dan laninnya.
“Saya juga akan menghimbau dan mengajak rekan-rekan kerja atau pengusahanya agar panti ini mempunyai donatur tetap, sehingga panti ini mempunyai stok kebutuhan yang cukup untuk kedepanya.
Selain itu, tambahnya, ia juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Dinas Sosial (Dinsos) agar bisa memperhatikan Panti Asuhan tersebut.
Ditempat yang sama, Dariani menyampaikan terimakasihnya karena sudah diberikan bantuan berupa beras.
Ditempat yang sama, Dariani menjelaskan bahwa sebenarnya postingan yang sudah beredar ke Medsos tersebut hanya bersifat curahan hati (Curhat) kesalah satu donatur Panti bahwa stok beras saat ini sudah mulai menipis.
“Kami hanya memberitahu salah satu donatur kita bahwa beras disini sudah mau habis. Kita tak bermaksud menyebarluaskan, tapi tau-taunya informasi itu beredar luas sehingga heboh se Tanjungpinang,” jelasnya.
Ia menambahkan, Panti ini hanya mempunyai donatur tetap sebanyak 5 orang yakni dari yayasan sendiri. Sementara anak panti seluruhnya ada sebanyak 50 orang.
Menurutnya, tanpa donatur Panti ini akan kesulitan untuk membiayai operasional atau kebutuhan pokok sehari hari anak Panti.
Memang, katanya, dari Kementerian Sosial (Kemensos) Pusat Panti ini mendapat bantuan sebesar Rp35 juta per tahunnya. Tapi itu hanya diperuntukkan untuk 35 anak saja. Sementara 15 anak lagi tidak dapat karna sudah SMA.
“Yang dapat bantuan dari Kemensos hanya SMP kebawah, sedangkan SMA tidak dapat bantuan lagi. Seperti itu aturan dari Kemensos,” tutupnya.
Amri/red