Inforakyat, Tanjungpinang- Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri Wahyu Wahyudin menilai pelaku UMKM Kepri perlu mendapatkan akses pinjaman modal perbankan dengan didukung pemerintah daerah untuk menunjang pengembangan usahanya. Hal tersebut dikatakan Wahyu saat menjadi pemateri pelatihan UMKM di Hotel Aston Kota Tanjungpinang, Rabu, (28/10) lalu.
“Ini sangat berkaitan dengan kuantitas produksi terhadap produk yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan ekspor yang relatif tinggi. Sehingga, untuk meningkatkan kuantitas tersebut UMKM perlu dibantu oleh pemerintah melalui perbankan,” kata Wahyu.
Dalam acara ini, Wahyu Wahyudin juga mengutarakan bahwa optimistis produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari daerah itu bisa menembus pasar internasional jika dikelola dengan baik dan didukung penuh oleh pemerintah.
Wahyu Wahyudin juga mengungkapkan bahwa Kondisi Geografis Provinsi Kepulauan Riau ini sendiri, yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura diasumsikan dapat mempermudah pemasaran sekaligus pengiriman produk UMKM dengan biaya relatif terjangkau dan waktu yang lebih cepat.
Ia juga meyakini produk-produk UMKM dari Provinsi Kepulauan Riau, terutama sektor kuliner, tak kalah saing dengan produk daerah lain di Indonesia, bahkan produk asing. Dari segi cita rasa dan harga, menurutnya, produk UMKM Provinsi Kepulauan Riau sangat mampu bersaing di pasar Global. Sehingga, sudah saatnya UMKM di Provinsi Kepulauan Riau ini naik kelas ke level internasional.
Namun demikian, ungkapnya, ada kendala yang dihadapi para pelaku UMKM di daerah ini untuk bisa mengekspor produk mereka ke negara tetangga. Sampai saat ini, dari sekitar 170.000 pelaku UMKM Provinsi Kepulauan Riau, ia menyebutkan hanya 1 persen di antaranya yang mampu menembus pasar internasional.
Oleh karena itu, ia mendorong agar UMKM ini meningkatkan kualitas produknya, seperti memperkuat branding produk yang dihasilkan, guna menarik minat pembeli dari dalam hingga luar negeri. (Red)