Inforakyat, Medan- Kasus kematian Andy Pangaribuan yang diduga meninggal di dalam sel tahanan Polres Toba Samosir (Tobasa) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga kini belum terungkap. Pasalnya, dalam pengungkapan kasus tersebut pihak penyidik Kepolisian setempat terkesan menutup-nutupi.
Ketua DPD Pospera Sumut, Liston Hutajulu meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengusut tuntas kasus tersebut serta menindak tegas oknum-oknum aparat yang diduga terlibat dalam kematian Andy Pangaribuan.
“Kami minta kasus ini diusut sampai tuntas. Pak Kapolri juga harus menindak tegas oknum-oknum di Polres Tobasa atas hilangnya nyawa Andy Pangaribuan,” kata Liston Hutajulu. Jumat (29/7).
Liston yang juga merupakan aktivis dari Tobasa ini mengungkapkan, persepsi buruk masyarakat terhadap citra kepolisian semakin meningkat akibat ketidakmampuan polisi menjadi pengayom masyarakat dan tidak becusnya menjalankan tugas dan kewajibannya.
“Masih banyak orang yang mencibir bahwa hanya ada dua polisi yang baik, yaitu “polisi patung” dan “polisi tidur”. Bahkan mereka sering berucap bahwa polisi tidur saja bisa bikin susah, apalagi sedang berjaga,” ujarnya.
Liston juga mengatakan, di dunia ini tdak ada jabatan yang perlu dipertahankan mati-matian dan tidak ada kekuasaan manusia yang kekal.
“Ini hanya salah satu contoh bagaimana bobroknya kinerja kepolisian dinegeri ini. Hati masyarakat hanya bisa direngkuh jika Polisi memahami karakter masyarakat, menaruh simpati dan empati yang tinggi terhadap penderitaan masyarakat. Serta betul-betul menempatkan diri sebagai pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi ada untuk menjaga keamanan masyarakat secara umum,” ungkapnya.
Liston juga mengajak dan menghimbau seluruh rekannya di Pospera dari tingkatan daerah dan cabang kota/kabupaten dan juga Departemen Mahasiswa untuk merapatkan barisan dalam aksi yang akan digelar di Polda Sumut. “Kebenaran bisa saja disalahkan, tetapi kebenaran tidak akan bisa dikalahkan. Tidak ada kata mundur untuk melawan penindasan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Pospera Sumut Syarial Hasugian mengatakan, dengan gencarnya Liston (Ketua DPD Pospera Sumut, red) dalam menyoroti kasus kematian yang menimpa Andy ini, membuat dirinya dijadikan Target Operasi (TO) oleh Polres Tobasa.
“Hari ini kami dikejutkan oleh kabar dari saudara seperjuangan kami didaerah Tobasa. Informasi yang beredar dari kawan-kawan aktivis Tobasa, akibat mengkritisi kasus kematian Andy Pangaribuan di sel tahanan Polres Tobasa yang ditangkap dan dipenjarakan tanpa menjalani proses Hukum yang seharusnya, Ketua kami di jadikan target operasi oleh oknum Polisi Tobasa. Pihak Kepolisian Tobasa mencari seribu alasan dan merancang segala cara untuk mengkriminalisasikan dan membungkam suara kebenaran. Ada apa dengan kepolisian Tobasa?,” kata Syarial.
Syahrial juga mempertanyakan apa sebenarnya yang disembunyikan pihak Kepolisian dalam pengungkapan kasus tersebut. “Apa yang kalian (polisi, red) sembunyikan, sehingga kalian tidak mampu dan tidak mau mengungkap kebenaran. Sehingga kalian menghalalkan berbagai cara untuk melalukan penangkapan terhadap siapa saja yang mencoba mempertanyakan kasus kematian Andy Pangaribuan ini,” ungkapnya.