Inforakyat, Tanjungpinang- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang Robby Patria menyatakan, untuk meningkatkan partisipasi pemilih yang rasional, pijaknya terus melalukan pendidikan politik dengan mendatangi pusat pusat kegiatan intelektual yakni kampus.
“Karena semakin banyaknya pendidikan politik yang dilakukan KPU maupun instansi lain tentu sangat baik sekali untuk perkembangan Demokrasi di daerah. Dengan demikian akan lahir pemimpin yang berkualitas dari hasil pilkada,” ujar Robby Patria, saat menjadi narasumber di acara KPU Goes to Campus di Stisipol Raja Haji, Jumat (23/3).
Menurut dia, mahasiswa sebagai generasi muda yang banyak memiliki referensi ilmu dalam menentukan pilihan pada saat pilkada diharapkan dapat membantu KPU dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih di pilkada Tanjungpinang 27 Juni 2018.
Di depan lebih dari 100 mahasiswa itu Robby mengingatkan, di Tanjungpinang saat ini hanya ada dua calon walikota yang berkompetisi guna mendapatkan kepercayaan publik untuk menjadi pemimpin Tanjungpinang.
“Semakin banyak yang memberikan suara pada pilkada, maka kepercayaan publik terhadap pemimpin terpilih sangat tinggi. Dan itu salah satu keberhasilan pilkada,” ujarnya.
Kalau pemilih sedikit memberikan suara pada 27 Juni, bukan berarti tidak sah, tapi partisipasi rendah tentu sangat disayangkan mengurangi kualitas demokrasi.
Dia menambahkan, mahasiswa sebagai agent of change, harus berkontribusi menyebarkan nilai nilai kebaikan dalam mengedukasi masyarakat agar menggunakan hak pilih.
“Yang penting sekarang, yang belum terdaftar dalam DPS, urus di Dinas Kependudukan untuk merekam EKtp. Karena tanpa belum merekam KTP elektronik, tidak bisa menggunakan hak pilih. Kalau sudah rekam walaupun pakai suket, tetap bisa,” ujarnya.
Sementara, Ketua Stisipol Endri Senopaka, mengingatkan mahasiswanya untuk menggunakan hak pilih. Kalaupun bukan warga Tanjungpinang, minimal bisa mengajak kawan kawannya untuk menggunakan hak pilih.
Endri menambahkan, pilkada merupakan agenda pentingnya yang harus disukseskan semua kalangan bukan hanya KPU semata.
“Lembaga pendidikan berkontribusi untuk mengajak mahasiswanya menggunakan hak pilih dan tidak golput,” tambahnya. (Red)