Inforakyat, Tanjungpinang- Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang dikelilingi laut dan berbatasan dengan laut Internasional diduga menjadi pembuangan limbah kapal Tanker asing yang lalu lalang di perairan Internasional.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Pengelolaan Limbah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kepri Yuliman Gawal mengatakan, akibat limbah kapal tanker yang dibuang di perairan Internasional tersebut, sebagian besar mengalir ke laut Kepri sehingga tercemari dan merugikan masyarakat Kepri.
“Limbah-limbah ini sudah kita rasakan setiap tahunnya, terlebih pada saat musim angin Utara,” kata Yuliman, Rabu (5/10).
Kabupaten Bintan yang mengandalkan laut sebagai destinasi wisata, kata Yuliman sangat dirugikan. Pasalnya, wisatawan yang berlibur ke Bintan selalu mengeluhkan limbah minyak sisa kapal Tanker baik yang sudah mengeras maupun limbah yang masih cair.
“Tak hanya masyarakat yang sebagian besar berprofesi nelayan, para wisatawan asing yang berlibur ke Bintan juga sangat di rugikan. Sehingga kita khawatir kunjungan wisata akan berkurang,” ucapnya.
Saat ini kata Yuliman, sebagian besar wilayah laut Kepri yakni Bintan Utara, Bintan Timur, Pantai Lagoi, Berakit, Sakera, sebagian pantai Batam dan Karimun sudah tercemari limbah minyak sisa kapal Tanker yang lalu lalang di perairan internasional.
“Berbagai upaya sudah kita lakukan untuk menyelamatkan laut kita ini dari pencemaran limbah itu. Namun hingga kini koordinasi kita dengan pihak-pihak terkait masih belum ada solusi. Kita harapkan Kementerian BLH bisa segera mengatasi permasalahan ini,” ungkapnya.