Inforakyat, Tanjungpinang- Puluhan mahasiswa dari Gerakan Aksi Mahasiswa (GAM) Kepulauan Riau, Himpunan Mahasiswa Melayu Raya (Himaraya), dan Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kepri menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bank Riau Kepri (BRK) Syariah, Jalan Teuku Umar, Tanjungpinang, Kamis (14/11/2024).
Dengan mengenakan kaus hitam dan membentangkan spanduk bertuliskan “GAM Kepri Meminta Bank Riau Angkat Kaki,” para mahasiswa menyuarakan kekecewaan mereka terhadap BRK Syariah yang dinilai tidak transparan dalam pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan beasiswa.
Adiya, koordinator lapangan aksi, menegaskan tuntutan agar dana CSR BRK Syariah dikelola dengan terbuka dan tepat sasaran.
“Kami meminta BRK Syariah terbuka dan transparan terhadap dana CSR yang selama ini tidak jelas alokasinya,” ujarnya.
Ia menambahkan, mahasiswa di Kepulauan Riau tidak pernah merasakan manfaat dana CSR tersebut dalam bentuk beasiswa atau pelatihan.
“Ada sekitar 5 miliar rupiah dana pendidikan dari CSR, tapi hingga kini kami, mahasiswa di Kepulauan Riau, belum pernah merasakannya,” tambah Adiya.
Bimantara Putra, salah satu perwakilan mahasiswa, menyebutkan bahwa permohonan beasiswa yang diajukan mereka belum mendapat tanggapan dari pihak BRK Syariah.
“BRK Syariah telah menunjukkan sikap yang tidak peduli pada kebutuhan mahasiswa Kepri. Kami mengajukan beasiswa, tapi ditolak tanpa alasan jelas,” kata Bimantara dalam orasinya.
Mahasiswa juga menuntut agar BRK Syariah angkat kaki dari Kepulauan Riau jika tidak mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya mahasiswa.
Mereka meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Riau untuk mempertimbangkan pembentukan bank daerah yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kepri, yang dianggap lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
Isu transparansi dalam pengelolaan dana CSR menjadi sorotan utama dalam aksi ini, di mana mahasiswa menilai BRK Syariah lebih mementingkan keuntungan tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Aksi berlangsung kondusif di bawah pengamanan ketat pihak kepolisian. Hingga berita ini diturunkan, pihak BRK Syariah belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan mahasiswa tersebut. (Red)