Inforakyat, Bintan- Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kota Tanjungpinang mendorong siswa Mata Miftahul Ulum Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau untuk mengelola sampah kering.
Koordinator kegiatan, Yudhistira Adhitama Putra, mengatakan, salah satu permasalahan yang menjadi perhatian peserta KKN UMRAH di Kelurahan Kawal yakni masih banyak sampah di sekolah-sekolah.
Salah satu strategi yang ditawarkan dalam mengendalikan sampah yakni mengelolanya sehingga membuahkan hasil yang menguntungan bagi para siswa sendiri.
Sistem pengelolaan sampah di kawasan pesisir yang ditawarkan mahasiswa tidak hanya mencegah terjadinya kerusakan lingkungan di kawasan pesisir, melainkan juga menambah pendapatan siswa. Pengelolaan sampah secara benar akan menghasilkan pendapatan bagi para siswa, minimal untuk uang jajan.
Strategi yang ditawarkan kepada para siswa melalui kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah di sekolah itu baru-baru ini yakni mendirikan bank sampah.
“Bank ini tidak menyimpan uang, melainkan sampah yang memiliki nilai jual, seperti sampah plastik. Dengan sistem ini, siswa dapat menjadi wirausahawan,” kata Yudhistira, Jumat (16/8).
Yudis menjelaskan, bank sampah merupakan program dengan memanfaatkan sampah kering seperti plastik untuk dipilih. Program ini memiliki sistem manajemen seperti perbankan tetapi yang ditabung adalah sampah bekas yang memiliki nilai jual kembali.
“Kami berharap sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang baik serta dapat diimplementasikan di sekolah agar dapat menciptakan suatu sistem pemanfaatan sampah,” ujarnya.
Dalam sosialisasi itu, peserta KKN UMRAH memberikan materi mengenai dampak sampah, tata cara pembuatan satuan petugas bank sampah, dan tata cara menabung di bank sampah.
Kegiatan ini didukung oleh Kelurahan Kawal serta MTs Miftahul Ulum Kawal.
Antusiasme para siswa-siswi dalam sosialisasi program bank sampah sekolah ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tentang keinginan mereka untuk membuat bank sampah di sekolah.
Kepala sekolah MTs Miftahul Ulum, Adrian Riadi, memberi apresiasi kepada mahasiswa. Kegiatan pengelolaan bank sampah memiliki nilai positif kepada para generasi muda dan masyarakat.
Siswa-siswi disini juga dapat belajar menjadi wirausahawan dengan adanya bank sampah ini.
”Kegiatan ini sangat bagus sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, apalagi ini merupakan salah satu poin tambahan untuk menjadi Sekolah Adiwiyata,” tuturnya.
Kegiatan sosialisasi pengelolaan bank sampah tersebut dibarengi dengan pengecekan mata gratis oleh mahasiswa KKN UMRAH. Pemeriksaan mata itu di lakukan oleh SMEC Tanjungpinang, yang digagas oleh mahasiswa KKN UMRAH. (Red/rilis)