Inforakyat, Tanjungpinang- Di sela-sela rutinitas kantor dan lapangan, Gubernur Kepri H Nurdin Basirun masih menyempatkan diri berolah raga. Bukan sembarangan olah raga yang dipilih Nurdin melainkan olah raga tradisional dan cukup mengakar di tanah Melayu.
Malah tak sedikit atlit olah raga asal Kepri ikut berperan di kancah nasional.
Karena itu Nurdin ingin membangkitkan kembali olah raga ini dengan prestasi. Olah raga itu adalah sepak takraw. Setiap pekan, di sela waktu senggang, Nurdin selalu menyempatkan diri bermain sepak takraw di halaman belakang Gedung Daerah Tanjungpinang.
Dalam beberapa kali permainan, Nurdin selalu mengambil posisi tekong. Dia selalu ditemani oleh Aiyub, Sekretaris BPAPKD dan Endi Maulidi, tokoh masyarakat pecinta olah raga. Lawan tandingnya selalu bergiliran.
Tampak sering menjadi lawan adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Burhanuddin, Kadis Kelautan dan Perikanan Edy Sofyan, Karo Humas Protokol dan Penghubung Nilwan serta Kadis Pemuda dan Olahraga Maifrizon.
Nurdin selalu semangat ketika sedang latihan.
Seketika, kadang ketika mentip bola, kakinya ikut tersangkut di net.
Nurdin mengaku ingin sepaktakraw Kepri kembali berjaya. Atlit-atlit bisa berbicara banyak di kancah nasional dan internasional. Apalagi olah raga ini memang menjadi bagian hidup masyarakat sejak dahulu.
“Anak muda, mari kita hidupkan kembali sepak takraw ini,” imbau Nurdin.
Nurdin mengaku aktivitas olah raga bisa merefleksi otak. Dengan olah raga, tubuh pun bisa kembali bugas. Ada disiplin, kejujuran dan silaturahmi dalam tiap latihan dan pertandingan.
Nurdin yakin, karakter yang baik selalu muncul dari kedisiplinan latihan. Malah pada iven tertentu ada bentuk rekreasinya, walaupun prestasi menjadi salah satu tujuan.
Pemerintah, kata Nurdin, selalu berupaya melakukan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana olah raga sesuai kemampuan.
Tapi Nurdin yakin partisipasi masyarakat dan swasta selalu mendorong cabang olah raga meraih prestasi.
Soal latihan sepak takraw, Nurdin mengatakan memang hobi sejak lama. Pemilihan posisi tekong, bukan terkait “hobinya” sebagai tekong atau nakhoda kapal.
Tekong orang pertama yang melakukan servis. Menurut Nurdin, dia selalu ingin menjadi orang pertama yang menservis atau memberi pelayanan terbaik pada masyarakat Kepri.
“Kepada masyarakatlah amanah ini kita berikan,” kata Nurdim.
Dalam beberapa kali latihan, Nurdin selalu memberi servis dengan melambungkan tinggi bola ke lapangan lawan. Kadang dia juga memutar bola dalam servisnya agar lawan kewalahan. (Red)