inforakyat.com Gerbang Informasi Masyarakat Kepri
Related Articles
Inforakyat, Bandung – Peralihan kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto memberikan momentum penting untuk meninjau kembali kebijakan pengelolaan sumber daya alam (SDA). Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun pengelolaannya belum optimal dan sering kali eksploitatif. Pemerintahan Prabowo-Gibran perlu mengambil langkah konkret untuk memastikan pengelolaan SDA yang lebih efisien, transparan, dan berkelanjutan.
Pentingnya manajemen SDA terletak pada potensi besar yang dimiliki Indonesia, baik di sektor tambang, minyak, gas, maupun kehutanan. Meski begitu, laporan dari Natural Resource Governance Institute (2022) menunjukkan bahwa Indonesia masih lemah dalam transparansi dan akuntabilitas SDA, yang berdampak pada ketidakadilan distribusi hasil SDA dan kerusakan lingkungan.
Ada tiga fokus utama yang perlu diperhatikan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Pertama, diversifikasi sumber daya energi dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengembangkan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. Kedua, memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik eksploitasi SDA. Pengawasan berbasis teknologi seperti pemantauan satelit dapat menjadi solusi efektif untuk mencegah perusakan lingkungan. Ketiga, digitalisasi dalam pengelolaan SDA, seperti penggunaan big data dan kecerdasan buatan (AI), akan meningkatkan transparansi dan meminimalkan potensi korupsi.
Selain itu, kebijakan SDA di era Jokowi yang perlu dievaluasi termasuk pengelolaan tambang yang berlebihan dan program food estate yang belum optimal. Di bawah kepemimpinan baru, diharapkan pengelolaan SDA dapat lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
