Inforakyat, Tanjungpinang- Anggaran Publikasi media TV di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri menuai sorotan tajam, pasalnya, hampir setiap tahunnya, sejak 2023 hingga 2025 miliaran rupiah uang rakyat yang diduga dianggarkan lewat anggaran Pokir Wakil Rakyat tersebut diduga dihabiskan hanya untuk sosialisasi lewat media Televisi yang manfaatnya dinilai tidak bersentuhan langsung dengan kondisi masyarakat yang masih berkutat dengan layanan kesehatan.
“Hampir setiap tahun uang rakyat dihabiskan untuk membiayai publikasi sosialisasi Dinkes di media televisi. Padahal segala bentuk publikasi baik media Televisi, Elektronik, Cetak maupun Media Online telah dianggarkan satu pintu oleh Gubernur Kepri di Diskominfo Kepri,” kata Ketua Forkorindo Kepri Pardamean Simangunsong. Senin (11/8/2025).
Pardamean bukan tidak setuju ada program sosialisasi dari pemerintah terkait kesehatan kepada masyarakat, namun bila sosialisasi tersebut hanya dilakukan di media manfaatnya kurang maksimal bila dibandingkan dengan turun langsung kemasyarakat untuk mengetahui persoalan yang berkaitan dengan kesehatan maupun layanan kesehatan.
“Kalau hanya sosialisasi lewat media apa manfaatnya, tidak semua orang mengikuti itu di TV, selesai acara selesai juga, jadi kurang bermanfaat bila dibandingkan dengan menghabiskan anggaran miliaran pada program tersebut turun langsung ke masyarakat. Pasti lebih bermanfaaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.
Melihat fenomena yang terjadi tersebut, dimana Dinkes hampir setiap tahun lebih memilih menghabiskan miliaran uang rakyat untuk program sosialisasi lewat media daripada turun langsung kemasyarakat, Ketua Forkorindo Kepri ini menduga ada kepentingan lain yang menguntungkan antara Dinkes, Media dan Wakil Rakyat, sebab sebagaimana diduga miliaran rupiah anggaran sosialisasi di Dinkes tersebut bersumber dari Pokir Oknum anggota DPRD Kepri.
“Jangan-jangan Dinkes memilih menghabiskan miliaran uang rakyat tersebut di Media lewat program sosialisasi biar ada untung yang didapat baik oleh Dinas, Media maupun oknum dewan, sebab miliaran anggaran sosialisasi tersebut diduga bersumber dari anggaran Pokir oknum anggota dewan yang dititip di Dinkes, sebagaimana yang heboh pemberitaan di Dinas Pariwisata Kepri baru baru ini, dimana anggaran yang bersumber dari Pokir oknum Anggota DPRD Kepri untuk program sosialisasi di Dispar Kepri diduga dinikmati oleh Dinas, Media dan Oknum Dewan lewat bagi-bagi hasil,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Bisri menjawab upaya konfirmasi media ini mengakui bahwa anggaran sosialisasi dengan nama Beban Jasa Iklan/Reklame, Film, dan Pemotretan di Dinas Kesehatan Kepri bersumber dari anggaran Pokir Anggota DPRD Kepri.
“Itu mas dana berasal dari dana pokir, kegiatan bukan publikasi, tapi lebih pada promosi untuk perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat. Dengan program penyuluhan temu muka langsung. Maka pokir kita manfaatkan untuk mendukung program promosi dan pencegahan penyakit, sedangkan untuk pelayanan ada di RS dan puskesmas,” terang Kadinkes Kepri tersebut kepada media (Tulisan telah disempurnakan sesuai EYD)
Kadinkes juga mengklaim bahwa program sosialisasi yang menghabiskan anggaran yang bersumber dari pokir dewan tersebut telah sesuai dengan layanan kesehatan.
“Ya kan untuk bidang kesehatan. Isinya ya pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, pencegahan stunting, DBD, Malaria, check kesehatan, perawatan Bumil dan Lansia itu membutuhkan pendidikan pada masyarakat. Itu juga program yang hrs dibiayai, dan sekarang anggaran yang ada ya dari pokir,” kata Kadinkes. (Tulisan telah disempurnakan sesuai EYD). (Red)