Inforakyat, Tanjungpinang- Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang Minggu depan akan melakukan pemeriksaan hewan kurban ditempat-tempat penjualan atau kandang penampungan diwilayah Kota Tanjungpinang.
Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmaved), drh. Arlinda menyampaikan pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan hewan kurban ini sehat dan layak dijadikan hewan kurban.
“Kalau untuk pemeriksaan kesehatan ternak yang ada dikandang penampungan dalam minggu depan. Isyallah, minggu depan kita mulai ranning, karna kita tunggu pemasokan hewan kurban ini sampai detik terakhir,” kata Arlinda, Rabu (8/8) di Aula Arsip Tanjungpinag saat sosialisasi pemotongan hewan dan penanganan daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal sesuai dengan Permentan no 114 tahun 2014 tentang pemotongan hewan kurban.
Pada saat hari H penyembelihan nanti pihaknya, akan sebar petugas pemeriksa hewan kurban yang terdiri atas pehdik, pramedik dan petugas peternakan yang sudah dibina untuk melakukan pemeriksaan daging kurban di masjid-masjid atau tempat pemotongan diwilayah Kota Tanjungpinang.
“Untuk hari H-nya pemotongan itu, kita akan sebar pemeriksan hewan kurban untuk menjamin bahwa daging kurban itu aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, sementara ini hewan kurban ini kebanyakan didatangkan dari luar daerah seperti, Jambi, Lampung, Sumatra Barat, Boyan dan Sumatra Selatan.
“Dari lokal juga ada seperti dari Bintan, Kota Tanjungpinang juga ada yaitu peternak-peternak yang memasukkan sapi tiga atau empat bulan sebelumnya dan digemukkan. Dan ada juga dari pulau-pulau seperti dari Pulau tujuh, Tarempa, Letung dan Natuna,” ucapnya.
Ia menambahkan, untuk sementara jumlah hewan kurban yang ada di kandang penampungan ternak yang ada diwilayah Kota Tanjungpinang ada sekitar 600-800 ekor sapi.
“Jumlah itu data dari kandang penampungan ternak yang ada diwilayah Kota Tanjungpinang ini. Dari jumlah tersebut bisa berjalan karna masih ada pemasokan lagi” jelasnya.
Menurutnya, jumlah ini akan ada penurunan. Sebab,
jika dibandingkan pada tahun lalu ada sekitar 1084 ekor sapi.
“Dipasaran ada penurunan sedikit, mungkin karna ekonomi kita juga menurun sehingga mempengaruhi jumlah pemotongannya,” tutupnya. (Amri/red)