Inforakyat, Medan- Miris, dunia pendidikan di Kota Medan Sumatera Utara khususnya di SMA Negeri 8 Kota Medan tercoreng. Pasalnya, baru-baru ini seorang siswi berinisial MSF dibuat kepala sekolahnya, Rosmaida Asianna tidak naik kelas.
Hal ini terjadi diduga karena orang tua siswi tersebut bernama Coky Indra, membongkar kasus dugaan pungli di SMA Negeri 8 Medan.
Coky sebagai orang tua siswi kelas XI IPA inisial MSF menceritakan, bahwa dirinya menggeruduk kantor sekretariat sekolah SMA Negeri 8 Medan, di Jalan Sampali, Kota Medan, Sumut, pada Sabtu (22/6) siang.
Hal ini ia lakukan lantaran dirinya tidak terima anaknya ditinggalkan kelas oleh pihak sekolah dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Setiap bulan membayar Rp150 ribu, sudah banyak ini praktik-praktik korupsi yang dilakukan Kepala Sekolah berkedok pungli. Jadi ini karena tidak mau saya berdamai dengan dia, dibikin anak saya tinggal kelas dengan alasan tidak masuk akal karena masalah absen,” ucap Coky.
Selain itu, Coky menduga anaknya ditinggalkan kelas oleh pihak sekolah, karena sentimen pribadi Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan, Rosmaida Asianna Purba terhadapnya.
Sebab, ia buat laporan korupsi di SMA Negeri 8 Medan, ke Polda Sumatera Utara (Polda Sumut).
Terpisah, dalam kasus ini, wartawan mencoba konfirmasi kepada pihak sekolah SMA Negeri 8, terkhusus kepala sekolahnya.
Namun, pihak sekolah enggan berkomentar. Bahkan, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan, Rencus justru kabur saat dikonfirmasi awak media.
Sementara, dari pantauan, putri Coky Indra, MSF hanya bisa tertunduk lesu usai mengetahui dirinya tinggal kelas.
Bahkan lebih mengejutkannya lagi, MSF tinggal kelas dengan hasil rapornya terbilang baik dan termasuk siswi yang berprestasi pada semester lalu.
“Kemarin sempat juga dipanggil buk Rosmaida ke ruangannya. Di situ saya di intervensinya,” pungkas Coky. (Red)